Ada pemandangan tidak biasa di Perpustakaan Nasional Prancis, awal Oktober ini. Sebuah sampul manga raksasa terlihat dipajang di bagian depan gedung di mana banyak manuskrip berusia berabad-abad dan karya sastra klasik lainnya disimpan,
Perpustakaan itu setuju menjadi tempat peluncuran bab pertama dari manga baru yang sangat dinanti-nantikan kehadirannya, "Kaiju No. 8", yang diterbitkan oleh penerbit manga Prancis, Kaze, dan diperkirakan akan laris manis terjual.
Kaze telah mencetak 250.000 eksemplar untuk peluncuran kali ini, dengan tambahan 70.000 lainya direncanakan untuk ditawarkan pada Desember.
Target ambisius itu bukan tanpa alasan. Jerome Manceau, Direktur Pemasaran Kaze, mengatakan, minat warga Prancis terutama orang-orang muda, akan manga luar biasa besar.
“Pasar manga dewasa ini luar biasa besar. Dibandingkan dengan tahun lalu, ada peningkatan 135 persen. Pokoknya berlipat ganda setiap tahunnya dalam dua tahun terakhir. Jadi pasarnya memang luar biasa, tidak ada kata lain yang bisa menggambarkannya.”
Menurut lembaga riset GfK Market Intelligence, penjualan manga di Prancis meningkat dua kali lipat setiap tahun sejak 2019. Untuk 2021 saja, negara itu telah membeli 51 juta buku komik yang setengahnya adalah manga.
Manceau, mengatakan ada beberapa alasan kesuksesan manga di Prancis, selain karena harganya terjangkau, yakni rata-rata 7 euro per eksemplar. Ia mengatakan orang-orang Prancis tidak hanya menggemari buku komik tetapi juga film atau serial televisi dan kartun animasi Jepang.
Manga pertama kali diperkenalkan di Prancis pada 1990-an dengan judul-judul yang tersedia seperti "Akira" dan "Dragon Ball". Kini pilihannya makin beragam, dan memenuhi banyak selera orang.
Menurut Manceau, Prancis adalah pasar terbesar kedua untuk literatur manga di belakang Asia, di depan Amerika Serikat dan seluruh Eropa.
Mickael Brun-Arnaud, pemilik toko buku di Paris yang banyak menawarkan manga, mengatakan, meningkatnya popularitas manga tidak lepas dari kondisi pandemi. Ia mengatakan, banyaknya waktu yang tersedia karena berbagai pembatasan aktivitas, mendorong banyak orang meluangkan waktu untuk membaca.
"Saya kira, terlepas dari tragedi, krisis COVID menimbulkan pengaruh yang sangat penting terhadap budaya di Prancis karena mendorong orang untuk mengalihkan perhatian ke sastra, dan khususnya ke manga. Orang-orang kini mempunyai waktu untuk duduk dan membaca. Dan berkat prinsip sekuelnya, manga menawarkan tidak hanya kuantitas tetapi juga kualitas. Para editor melihat peluang itu dan memanfaatkan kebutuhan orang-orang untuk membaca,” kata Brun-Arnaud.
Kaiju pada prinsipnya adalah monster animasi Jepang yang sering ditampilkan dalam film-film Hollywood seperti "Pacific Rim". Kaiju yang paling terkenal adalah Godzilla.
Sukses di Jepang di mana satu juta eksemplar telah dicetak, "Kaiju No. 8" adalah kisah pahlawan setengah manusia-setengah monster yang tugasnya menyingkirkan monster raksasa jahat lainnya.
Jean-Baptiste Navarette, seorang penggemar manga mengatakan, ia jatuh cinta pada manga selama lockdown. Ia mengatakan kisah fantasi dari beberapa koleksi manganya memungkinkannya melakukan perjalanan ke luar dinding apartemennya. [ab/uh]