Tautan-tautan Akses

Populasi Jepang Anjlok, Warga Asing Capai Rekor


Seorang pria duduk di dekat jendela saat orang-orang yang memakai masker berjalan di sepanjang penyeberangan pejalan kaki di distrik Shibuya, 30 September 2021, di Tokyo. (Foto: AP)
Seorang pria duduk di dekat jendela saat orang-orang yang memakai masker berjalan di sepanjang penyeberangan pejalan kaki di distrik Shibuya, 30 September 2021, di Tokyo. (Foto: AP)

Jumlah orang Jepang menurun drastis, sedangkan jumlah penduduk asing yang tinggal di negara tersebut justru meningkat mencapai rekor di angka hampir 3 juta, data pemerintah menunjukkan pada Rabu (26/7).

Data menunjukkan masyarakat Jepang di seluruh negeri makin tua dan menunjukkan bahwa warga negara asing memainkan peran yang semakin besar dalam menutupi populasi yang menyusut di negara itu.

Jumlah warga negara Jepang turun sebesar 800.000 orang untuk tahun keempat belas berturut-turut, menjadi 122,42 juta, menurut data pendaftaran penduduk per 1 Januari 2023, yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi.

Data tersebut juga menunjukkan untuk pertama kalinya, jumlah penduduk Jepang turun di 47 prefektur.

Jumlah warga negara asing yang tinggal di Jepang mencapai rekor 2,99 juta, meningkat 10,7 persen dari tahun sebelumnya, peningkatan secara tahunan terbesar sejak kementerian mulai melacak data satu dekade lalu.

Per 1 Januari 2020, tepat sebelum pandemi COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, terdapat 2,87 juta orang asing yang tinggal di Jepang.

Total populasi Jepang turun menjadi 125,42 juta, turun sekitar 511.000, data baru menunjukkan.

Populasi Jepang turun setiap tahun sejak mencapai puncak pada 2008 karena tingkat kelahiran yang rendah, mencapai rekor terendah tahun lalu.

Pemerintah ingin mengatasi masalah ini dengan berbagai cara, termasuk mempekerjakan lebih banyak perempuan, kata juru bicara pemerintah.

"Untuk mengamankan tenaga kerja yang stabil, pemerintah akan mendorong reformasi pasar tenaga kerja untuk memaksimalkan lapangan kerja perempuan, orang tua dan lainnya," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno.

Perdana Menteri Fumio Kishida menjadikan penurunan tingkat kelahiran sebagai prioritas utama dan pemerintahnya. Meskipun memiliki tingkat utang yang tinggi, pemerintah berencana mengalokasikan 3,5 triliun yen ($25 miliar) per tahun untuk perawatan anak dan langkah-langkah lain untuk mendukung orang tua.

Sekelompok kajian publik yang berbasis di Tokyo mengatakan pada tahun lalu bahwa Jepang membutuhkan sekitar empat kali lebih banyak pekerja asing pada 2040 untuk mencapai perkiraan pertumbuhan ekonomi pemerintah.

Tokyo memiliki penduduk asing terbanyak dengan 581.112 orang, atau 4,2 persen dari populasi ibu kota. [ah/ft]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG