Pengumuman itu disampaikan setelah para perwakilan Ukraina, separatis, Rusia dan Organisasi bagi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa, bertemu hari Jumat di Minsk, Belarus, dan menandatangani protokol gencatan senjata.
Akun Twitter separatis yang mendeklarasikan diri sebagai Republik Rakyat Donetsk juga melaporkan bahwa sebuah perjanjian telah ditandatangani di Minsk bagi dimulainya gencatan senjata pada pukul 6 sore waktu setempat.
Dalam pernyataan di situsnya, Poroshenko mengatakan keputusannya untuk memerintahkan gencatan senjata diambil berdasarkan penandatanganan protokol di Minsk itu serta seruan Presiden Rusia Vladimir Putin kepada “para pemimpin kelompok bersenjata ilegal Donbass” – yang berarti pemberontak pro-Rusia – untuk menghentikan tembakan.
Hari Rabu, Putin mengungkap “rencana” tujuh poin untuk mengakhiri pemberontakan separatis. Perjanjian tersebut, seperti yang digambarkan pemimpin Rusia itu, menyerukan dihentikannya “operasi ofensif yang aktif” oleh pasukan Ukraina dan separatis.
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, hari Jumat mengatakan Kremlin menyambut baik penandatanganan protokol gencatan senjata itu dan berharap semua pasal-pasalnya akan “diterapkan secara keseluruhan” oleh para pihak, dan bahwa perundingan akan dilanjutkan untuk mencapai “penyelesaian sepenuhnya” atas krisis itu.
Berita mengenai perjanjian gencatan senjata hari Jumat itu muncul sementara pertempuran hebat dilaporkan terjadi di berbagai bagian di Ukraina timur. Kantor berita Reuters melaporkan bahwa tiga ledakan terdengar di sebelah utara kota Donetsk beberapa menit setelah gencatan senjata berlaku, tetapi bahwa pertempuiran di Ukraina timur itu kemudian mereda.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko hari Jumat memerintahkan pasukan bersenjata negaranya untuk menghentikan operasi militernya yang telah berlangsung lima bulan terhadap para separatis pro-Rusia di Ukraina timur.
Terkait
Paling Populer
1