Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan kemiskinan masih menjadi masalah utama yang hingga kini belum terselesaikan. Saat ini jumlah warga sangat miskin dan miskin di Indonesia sekitar 11 persen dari jumlah penduduk Indonesia, atau mendekati angka 30 juta penduduk. Demikian diungkapkan Salim saat ditemui usai acara Wisuda Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS), di Bandung, baru-baru ini.
Selain masalah kemiskinan, masalah anak terlantar juga masih terjadi di Indonesia. Salim mengatakan, meski jumlah anak terlantar di Indonesia telah berkurang dari 5,4 juta anak menjadi 4,1 juta anak, namun penyelesaian masalah ini juga menjadi prioritas dari Kementerian Sosial.
Sehingga program pengentasan kemiskinan dan anak terlantar ini merupakan prioritas yang harus diselesaikan oleh pemerintahan selanjutnya, yang akan dipimpin oleh presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
“Prioritas nasional salah satunya adalah program keluarga harapan, Conditional Case Transfer. Ini pesertanya sudah 3 juta rumah tangga sangat miskin. Kemudian program-program yang lain, apakah kaitannya dengan anak, lansia, dengan disabilitas. Banyak program-program yang merupakan prioritas nasional, kita berharap tidak diubah,” jelas Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri.
Menjelang akhir pemerintahan Kabinet SBY, Kementerian Sosial juga memiliki “Pekerjaan Rumah” atau PR lain yaitu masalah orang lanjut usia atau lansia. Saat ini populasi lansia di Indonesia merupakan terbesar keempat di dunia. Sebanyak 2,9 juta lansia di Indonesia terlantar, sedangkan lansia yang potensial hanya sekitar 58 persen.
Selanjutnya yang harus diperhatikan oleh pemerintah juga yaitu para korban bencana alam, korban bencana sosial, dan komunitas adat di daerah terpencil. Oleh karena itu, Salim berharap, pemerintahan Jokowi selanjutnya tidak terlalu banyak mengubah kebijakan yang sudah menjadi prioritas nasional sebelumnya.
“Kita berharap pemerintahan selanjutnya itu yang merupakan prioritas nasional tolong jangan diubah kebijakannya. Sebab nanti kita mundur ke belakang lagi. Yang kita inginkan yang sudah on the track di jaman Presiden SBY selama hampir 10 tahun ya diteruskan. Pasti kalau kekurangan ada. Kita nggak mengatakan semuanya bagus, pasti ada kekurangan di sana-sini. Yang bagus ya dipertahankan, ditingkatkan. Yang kurang-kurang disempurnakan,” lanjut Mensos Salim Segaf Al Jufri.
Salim menambahkan, program pengentasan kemiskinan tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah. Keikutsertaan kampus, mahasiswa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dunia usaha, serta masyarakat juga diperlukan. Semua harus bergandeng tangan untuk mewujudkan Indonesia sejahtera.