DALLAS —
Organisasi kepanduan Amerika, atau Boy Scouts of America, sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri aturan nasional yang melarang gay menjadi anggota dan membiarkan kebijakan mengenai orientasi seksual menjadi hak prerogatif organisasi lokal, menurut juru bicaranya pada Senin (28/1).
Pencabutan larangan itu akan menjadi titik balik dramatis bagi organisasi berusia 103 tahun tersebut, yang baru musim panas lalu menegaskan kebijakannya itu di tengah kritikan keras dari kelompok hak kaum gay dan beberapa orangtua.
Dewan eksekutif nasional organisasi ini berharap dapat membahas pencabutan larangan tersebut pada pertemuan dewan minggu depan di Texas.
“Pembahasan ini akan memberikan kesempatan pada lembaga-lembaga agama, masyarakat dan pendidikan yang mengawasi dan melaksanakan kepanduan memutuskan untuk menanggapi isu tersebut,” ujar juru bicara Deron Smith.
Gereja Mormon Jesus Christ of Latter-day Saints, Gereja United Methodist dan Gereja Katolik memiliki keanggotaan anak muda terbesar dalam organisasi tersebut di antara kelompok-kelompok agama yang lain.
Organisasi kepanduan ini, yang memiliki lebih dari 2,6 juta anak muda sebagai anggotanya dan lebih dari satu juga anggota dewasa pada akhir 2012, “tidak akan, dalam situasi apa pun, mendikte suatu posisi pada unit, anggota maupun orangtua,” ujar Smith.
Lembaga ini juga menghadapi kritikan karena menyimpan dokumen-dokumen mengenai kekerasan seksual pada anak yang terjadi dalam organisasi tersebut selama tiga dekade. Dokumen ribuan halaman tersebut akhirnya dikeluarkan Oktober lalu, yang memperlihatkan insiden yang terjadi antara 1965 sampai 1985.
Mahkamah Agung memenangkan organisasi pramuka ini pada 2000, mengijinkan mereka untuk melarang gay menjadi anggota. Namun tekanan publik meningkat beberapa tahun terakhir dari aktivis, termasuk Zach Wahls, seorang anggota pramuka dengan dua ibu lesbian, dan Jennifer Tyrell, seorang ibu lesbian dari Ohio yang dipecat sebagai pemimpin dan bendahara pramuka.
GLAAD, kelompok advokasi anti-diskriminasi, mulai memberi tekanan setelah Tyrell dipecat dan lebih dari satu juga orang telah menandatangani petisi pada Change.org untuk meminta organisasi pramuka mengakhiri kebijakan tersebut. Lebih dari 462.000 orang menandatangani petisi, juga di Change.org, meminta Boy Scouts mengabulkan aplikasi Ryan Andresen, seorang warga California yang gay.
Berbagai tokoh dan perusahaan juga ikut memberi tekanan dan menarik dukungan untuk kebijakan pramuka tersebut. (Reuters/Marice Richter)
Pencabutan larangan itu akan menjadi titik balik dramatis bagi organisasi berusia 103 tahun tersebut, yang baru musim panas lalu menegaskan kebijakannya itu di tengah kritikan keras dari kelompok hak kaum gay dan beberapa orangtua.
Dewan eksekutif nasional organisasi ini berharap dapat membahas pencabutan larangan tersebut pada pertemuan dewan minggu depan di Texas.
“Pembahasan ini akan memberikan kesempatan pada lembaga-lembaga agama, masyarakat dan pendidikan yang mengawasi dan melaksanakan kepanduan memutuskan untuk menanggapi isu tersebut,” ujar juru bicara Deron Smith.
Gereja Mormon Jesus Christ of Latter-day Saints, Gereja United Methodist dan Gereja Katolik memiliki keanggotaan anak muda terbesar dalam organisasi tersebut di antara kelompok-kelompok agama yang lain.
Organisasi kepanduan ini, yang memiliki lebih dari 2,6 juta anak muda sebagai anggotanya dan lebih dari satu juga anggota dewasa pada akhir 2012, “tidak akan, dalam situasi apa pun, mendikte suatu posisi pada unit, anggota maupun orangtua,” ujar Smith.
Lembaga ini juga menghadapi kritikan karena menyimpan dokumen-dokumen mengenai kekerasan seksual pada anak yang terjadi dalam organisasi tersebut selama tiga dekade. Dokumen ribuan halaman tersebut akhirnya dikeluarkan Oktober lalu, yang memperlihatkan insiden yang terjadi antara 1965 sampai 1985.
Mahkamah Agung memenangkan organisasi pramuka ini pada 2000, mengijinkan mereka untuk melarang gay menjadi anggota. Namun tekanan publik meningkat beberapa tahun terakhir dari aktivis, termasuk Zach Wahls, seorang anggota pramuka dengan dua ibu lesbian, dan Jennifer Tyrell, seorang ibu lesbian dari Ohio yang dipecat sebagai pemimpin dan bendahara pramuka.
GLAAD, kelompok advokasi anti-diskriminasi, mulai memberi tekanan setelah Tyrell dipecat dan lebih dari satu juga orang telah menandatangani petisi pada Change.org untuk meminta organisasi pramuka mengakhiri kebijakan tersebut. Lebih dari 462.000 orang menandatangani petisi, juga di Change.org, meminta Boy Scouts mengabulkan aplikasi Ryan Andresen, seorang warga California yang gay.
Berbagai tokoh dan perusahaan juga ikut memberi tekanan dan menarik dukungan untuk kebijakan pramuka tersebut. (Reuters/Marice Richter)