Menteri Dalam Negeri Perancis mengumumkan beberapa tindakan keras antinarkoba secara nasional pada hari Senin (25/3), yang mencerminkan komitmen pemerintah untuk menunjukkan keseriusannya dalam memberantas perdagangan narkoba dan kejahatan terkait di kota-kota negara itu menjelang pemilu Eropa.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan unit-unit polisi melakukan penggerebekan dan melakukan beberapa penangkapan di Lille serta Villeneuve-d’Ascq dan Roubaix. Dia mengatakan bahwa pihak berwenang akan “melipatgandakan operasi yang telah dipersiapkan selama berbulan-bulan untuk mengambil tindakan keras.”
Operasi itu akan dilanjutkan dengan pemeriksaan dan penggeledahan bangunan-bangunan tempat tinggal, tulis Darmanin di X, sebelumnya Twitter. Operasi penggerebekan pertama terjadi minggu lalu di Marseille.
Ini adalah bagian dari tindakan keras yang lebih luas terhadap perdagangan narkoba dan kegiatan kriminal terkait di seluruh negara itu sehingga beberapa kritikus menghubungkan upaya pemerintah berhaluan tengah untuk meningkatkan peluangnya dan mencegah ancaman dari kelompok sayap kanan menjelang pemilihan Parlemen Eropa pada 6-9 Juni.
Selama perjalanan baru-baru ini ke kota pelabuhan selatan Marseille yang sering dikaitkan dengan perdagangan narkoba, Presiden Emmanuel Macron telah berjanji bahwa sekitar 10 operasi serupa akan dilakukan di Prancis dalam beberapa minggu mendatang.
Setelah kunjungan Macron ke Marseille, surat kabar lokal La Provence mengkritik dampak jangka panjang dari tindakan keras tersebut dengan menampilkan halaman depan yang provokatif pada hari Kamis, yang menunjukkan masih adanya masalah narkoba meskipun kehadiran polisi meningkat.
Publikasi tersebut menyebabkan penghentian sementara editor berita Aurelien Viers dari jabatannnya karena mengambil tindakan yang tidak sejalan dengan “nilai-nilai dan garis editorial” surat kabar tersebut, seperti yang dinyatakan oleh redaktur pelaksananya Gabriel d’Harcourt. Viers belakangan dipekerjakan kembali. [ab/uh]
Forum