Presiden Joko Widodo, Kamis (25/5) memerintahkan investigasi menyeluruh terhadap dua serangan bom bunuh diri yang menarget polisi sehingga menewaskan tiga polisi, dalam serangan oleh tersangka militan yang paling banyak menewaskan di ibukota dalam satu tahun.
Serangan bom hari Rabu malam (24/5) juga mencederai enam polisi lainnya dan lima warga sipil
Presiden Jokowi mengatakan ia memerintahkan polisi agar menyelidiki secara menyeluruh jaringan pelaku dan memburu mereka hingga ke akar-akarnya. Ia berbicara dari Solo, Jawa Tengah.
Indonesia yang berpenduduk mayoritas Muslim telah melancarkan penindakan keras terhadap militan sejak serangan bom Bali tahun 2002 oleh anggota-anggota kelompok radikal yang berafiliasi dengan al-Qaida. Serangan itu menewaskan 202 orang. Ancaman baru telah muncul dalam beberapa tahun belakangan oleh simpatisan kelompok ISIS.
Wakil Kapolri Syafruddin mengemukakan investigasi awal terhadap serangan hari Rabu menunjukkan bahwa ada dua ledakan oleh dua pelaku serangan bunuh diri di dekat terminal bus Kampung Melayu, di mana polisi sedang melakukan pengamanan terhadap pawai obor yang akan melewati kawasan tersebut.
Polisi menyatakan pasukan antiteror segera menggeledah dua rumah yang diyakini dimiliki oleh tersangka pelaku di provinsi Banten dan Jawa Barat.
Polisi telah mengidentifikasi pelaku serangan bom sebagai Ichwanul Nurul Salam dan Ahmad Sukri, keduanya dari Jawa Barat. [uh/lt]