Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Selatan, Moon Jae-in, akan bertemu di Gedung Putih, Selasa (22/5) waktu Washington di tengah-tengah meningkatnya skeptisisme mengenai peluang keberhasilan KTT Amerika-Korea Utara dan meragukan pertemuan akan berlangsung seperti yang direncanakan.
Dalam dua jam perundingan yang dijadwalkan hari Selasa (22/5), Moon diperkirakan akan berusaha meyakinkan Trump bahwa pertemuan bulan depan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dapat menjurus pada terobosan bersejarah.
Trump, menurut para pejabat di Amerika dan di luar negeri, telah bertanya kepada para pembantunya dan para pemimpin luar negeri tentang apakah dia harus melanjutkan rencana pergi ke Singapura untuk bertemu dengan Kim.
Sebagian pejabat di Washington, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan nama mereka, juga menyalahkan para pejabat Korsel yang awalnya memberikan harapan terlalu tinggi kepada Trump, mengenai kesediaan pemimpin Korut untuk denuklirisasi.
Wakil Presiden Amerika Mike Pence mengatakan kepada Fox News bahwa Trump masih dapat meninggalkan pembicaraan dengan Korea Utara, dan bahwa pemerintahan mereka tidak akan tertipu seperti yang terjadi dengan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.
Korea Utara telah mengancam untuk menarik diri dari pembicaraan dengan Trump, menyalahkan apa yang mereka sebut tuntutan oleh Amerika Serikat untuk “meninggalkan program senjata nuklir secara sepihak.” [lt]