Presiden Amerika Barack Obama dan Presiden China Xi Jinping telah mengakhiri pertemuan dua hari di California yang oleh banyak analis dinilai sebagai sebuah permulaan baru dari sebuah hubungan yang rumit dan sering disertai ketegangan.
Pemimpin kedua ekonomi terbesar di dunia itu mulai pembicaraan tidak resmi mereka Jumat malam (7/6) di Sunnylands, dekat Los Angeles. Ini merupakan pertemuan mereka yang pertama sejak Presiden Xi mulai menjabat Maret lalu.
Setelah lebih dari dua jam berbincang, Obama dan Xi mengatakan kepada reporter bahwa mereka sepakat untuk bekerja sama dalam mengatasi isu-isu keamanan Internet. Presiden Xi mengungkapkan harapannya agar kedua negara bisa membangun sebuah model baru dari hubungan di antara negara-negara besar.
Laporan-laporan akhir-akhir ini menuduh operasi yang berasal dari China mencuri rahasia militer dan komersial Amerika lewat pekerjaan mata-mata di Internet. China membantah hal itu dengan menambahkan bahwa pihaknya juga menjadi korban dari kegiatan mata-mata di Internet.
Pertemuan di California ini digambarkan oleh pejabat Amerika sebagai sebuah peluang untuk Presiden Obama dan Presiden Xi berbicara secara terbuka tentang isu-isu yang berdampak pada kedua negara mereka.
Pemimpin kedua ekonomi terbesar di dunia itu mulai pembicaraan tidak resmi mereka Jumat malam (7/6) di Sunnylands, dekat Los Angeles. Ini merupakan pertemuan mereka yang pertama sejak Presiden Xi mulai menjabat Maret lalu.
Setelah lebih dari dua jam berbincang, Obama dan Xi mengatakan kepada reporter bahwa mereka sepakat untuk bekerja sama dalam mengatasi isu-isu keamanan Internet. Presiden Xi mengungkapkan harapannya agar kedua negara bisa membangun sebuah model baru dari hubungan di antara negara-negara besar.
Laporan-laporan akhir-akhir ini menuduh operasi yang berasal dari China mencuri rahasia militer dan komersial Amerika lewat pekerjaan mata-mata di Internet. China membantah hal itu dengan menambahkan bahwa pihaknya juga menjadi korban dari kegiatan mata-mata di Internet.
Pertemuan di California ini digambarkan oleh pejabat Amerika sebagai sebuah peluang untuk Presiden Obama dan Presiden Xi berbicara secara terbuka tentang isu-isu yang berdampak pada kedua negara mereka.