Presiden AS Joe Biden dengan gigih membela keputusannya untuk tetap mencalonkan diri sebagai presiden dalam wawancara dengan NBC News, yang disiarkan pada hari Senin (15/7).
Biden menjadi defensif ketika ditanya mengenai kelayakannya untuk menjabat. Hal itu terjadi ketika ia dan tim kampanyenya sedang bersiap-siap untuk melanjutkan kegiatan kampanye dengan skala penuh, setelah sempat mengambil jeda menyusul percobaan pembunuhan terhadap pesaingnya, Donald Trump, akhir pekan lalu.
Saat ditanya pembawa acara NBC News, Lester Holt, apakah ia telah melewati masa-masa terburuk di dalam tubuh partainya sendiri, Biden menjawab dengan menyatakan bahwa 14 juta pemilih Partai Demokrat telah memilihnya dalam pemilihan pendahuluan awal tahun ini. Ketajaman mentalnya “sangat bagus,” ungkap Biden, meski mengakui bahwa pertanyaan terkait usianya yang telah mencapai 81 tahun merupakan pertanyaan yang “sah-sah saja” untuk ditanyakan.
Meski demikian, Biden tampak semakin tak sabaran ketika ditanya apakah ia bersedia untuk “mencoba kembali” berdebat melawan Trump sebelum jadwal debat pilpres September mendatang.
“Saya sudah melakukannya. Ke mana saja kamu ini?” ungkap Biden, membela diri. Ia menceritakan perjalanannya melintasi Amerika belakangan ini dan konferensi pers yang berlangsung lama pekan lalu di Washington, di mana ia menjawab pertanyaan dari hampir selusin wartawan. Ia menuturkan bahwa dirinya “menunjukkan kepada bangsa Amerika bahwa saya sehat jiwa dan raga, bahwa saya tidak memerlukan catatan, saya tidak memerlukan teleprompter,” meski kemudian ia sendiri menggunakan catatan dan teleprompter dalam penampilannya baru-baru ini, yang merupakan sesuatu yang sudah lumrah.
Sementara itu, terkait kemungkinan terulangnya penampilan buruk dalam debat, Biden mengatakan, “Saya tidak berencana menunjukkan penampilan seperti itu lagi.”
Wawancara NBC News tersebut sudah dijadwalkan sejak sebelum terjadinya percobaan pembunuhan terhadap Trump dalam kampanyenya di Pennsylvania. Wawancara itu merupakan bagian dari strategi besar Biden untuk membuktikan kelayakannya sebagai presiden di tengah kegusaran para pendukung dan partainya sejak penampilan debat pilpresnya yang buruk pada 27 Juni lalu. [rd/rs]
Forum