Tautan-tautan Akses

Presiden Azerbaijan: Pesawat yang Jatuh Ditembak dari Wilayah Rusia


Puing-puing pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines di darat dekat bandara Aktau, Kazakhstan, Rabu, 25 Desember 2024. (Foto: via AP)
Puing-puing pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines di darat dekat bandara Aktau, Kazakhstan, Rabu, 25 Desember 2024. (Foto: via AP)

Presiden Azerbaijan menegaskan dirinya ingin Rusia mengakui bahwa mereka bersalah atas penembakan pesawat dan menghukum pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kerusakan fatal pada pesawat tersebut.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev pada Minggu (29/12) menyatakan bahwa pesawat penumpang yang jatuh pekan lalu dan menewaskan 38 orang ditembak dari wilayah darat Rusia. Ia juga mengatakan, sejumlah pihak di Rusia telah berbohong mengenai penyebab kecelakaan tersebut.

Sebelumnya Presiden Vladimir Putin pada Sabtu (28/12) menyampaikan permintaan maaf kepada Aliyev atas “insiden tragis” yang melibatkan pesawat tersebut pada Rabu (25/12) di wilayah udara Rusia, setelah sistem pertahanan udara Rusia menanggapi serangan pesawat nirawak (drone) Ukraina. Pernyataan dari Kremlin tidak menyebutkan bahwa Rusia menembak jatuh pesawat itu, hanya menyatakan bahwa kasus kriminal telah dibuka.

“Pesawat kami ditembak jatuh secara tidak sengaja,” kata Aliyev di siaran televisi pemerintah pada hari Minggu. Ia menambahkan, pesawat tersebut mengalami gangguan elektronik dan kemudian ditembak ketika mendekati kota Grozny di Rusia selatan.

“Sayangnya, dalam tiga hari pertama, kami hanya mendengar versi yang tidak masuk akal dari Rusia,” kata Aliyev, merujuk pada pernyataan-pernyataan Rusia bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh burung atau ledakan tabung gas.

“Kami melihat upaya-upaya jelas untuk menutupi masalah ini,” ujar pemimpin Azerbaijan yang memiliki hubungan dekat dengan Rusia dan pernah kuliah di salah satu universitas ternama di Moskow itu.

Aliyev menegaskan dirinya ingin Rusia mengakui bahwa mereka bersalah atas penembakan pesawat dan menghukum pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kerusakan fatal pada pesawat tersebut.

Pesawat Azerbaijan Airlines, Penerbangan J2-8243, jatuh terbakar dekat kota Aktau di Kazakhstan pada Rabu setelah dialihkan dari Rusia selatan, di mana drone Ukraina tengah menyerang beberapa kota Rusia.

Permintaan maaf dari Putin Sabtu lalu, yang sebelumnya sangat jarang dipublikasikan, merupakan langkah terdekat Moskow dalam mengakui sebagian kesalahan terkait tragedi tersebut.

Upacara pemakaman Mahammadali Eganov, yang meninggal dalam kecelakaan pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di dekat Aktau, di Baku. (Foto: Reuters)
Upacara pemakaman Mahammadali Eganov, yang meninggal dalam kecelakaan pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di dekat Aktau, di Baku. (Foto: Reuters)

Empat narasumber yang mengetahui temuan awal investigasi Azerbaijan terkait bencana itu mengatakan kepada Reuters pada Kamis (26/12) bahwa pertahanan udara Rusia secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat tersebut.

Pemakaman

Sebelumnya pada hari Minggu, Azerbaijan memberikan penghormatan kepada para pilot dan penumpang pesawat itu.

Kapten Igor Kshnyakin dan kopilot Alexander Kalyaninov beretnis Rusia dengan kewarganegaraan Azerbaijan. Hokuma Aliyeva, seorang pramugari, diberikan penghormatan penuh dalam sebuah upacara di Alley of Honour di pusat Baku. Upacara tersebut dihadiri oleh Aliyev dan istrinya, Mehriban.

Para pilot dipuji di Azerbaijan karena berhasil melakukan pendaratan darurat yang menyelamatkan 29 nyawa, meski mengorbankan nyawa mereka sendiri.

Pesawat penumpang Embraer (EMBR3.SA) itu berangkat dari Baku, ibu kota Azerbaijan, menuju Grozny di wilayah Chechnya, Rusia selatan, sebelum berbelok ratusan kilometer melintasi Laut Kaspia.

Kantor kepresidenan Azerbaijan menyatakan, pascainsiden di wilayah udara Rusia yang belum bisa dijelaskan itu, para pilot berjuang keras mengendalikan pesawat dan berusaha mencari tempat mendarat.

Dalam kondisi badan pesawat berlubang, sejumlah awak terluka, penumpang berdoa untuk keselamatan mereka di dalam kabin tanpa tekanan udara, dan pesawat kehilangan kendali, para pilot menerbangkannya melintasi Laut Kaspia, hingga akhirnya jatuh saat melakukan pendaratan darurat.

“Lewat keberanian dan profesionalisme para pilot, pendaratan darurat dapat dilakukan dengan sukses,” menurut pernyataan kantor kepresidenan Azerbaijan.

Alley of Honour adalah tempat pemakaman modern paling sakral di Azerbaijan, di mana tokoh-tokoh terkenal seperti politisi, penyair, dan ilmuwan dimakamkan, termasuk Heydar Aliyev, ayah dari presiden Azerbaijan saat ini.

Anastasia Kshnyakina, putri Kapten Kshnyakin, mengatakan ayahnya adalah seorang pilot berdedikasi yang sangat serius menjalankan tanggung jawabnya terhadap para penumpang.

“Ayah saya selalu mengatakan, ‘Ketika saya lepas landas, saya bertanggung jawab bukan hanya atas hidup saya sendiri, tetapi juga atas nyawa semua penumpang dan awak pesawat,’” ungkap Kshnyakina.

“Lewat penerbangan terakhirnya, ia membuktikan seperti apa pahlawan sejati itu,” tambahnya. [br/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG