Presiden terpilih Mesir Mohammed Morsi telah mulai membentuk pemerintahan yang dijanjikannya akan inklusif, sehari setelah menjadi presiden sipil hasil pilihan rakyat yang pertama di negara itu.
Setelah hari Minggu dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan presiden putaran kedua melawan Ahmed Shafiq, Morsi sekarang berfokus pada upaya membangun pemerintahan sipil, termasuk wakil-wakil presiden dari berbagai kalangan.
Presiden Islamis yang baru terpilih itu menghadapi tugas berat mempersatukan bangsa yang terpecah belah, dan meyakinkan rakyat Mesir, termasuk kaum minoritas agama dan perempuan, bahwa kepentingan mereka akan terwakili secara adil. Untuk menunjukkan iktikad baik kepada partai-partai yang akan diajaknya berkoalisi, Morsi mengundurkan diri dari Ikhwanul Muslimin dan Partai Kebebasan dan Keadilan.
Namun, masih ada pertanyaan mengenai seberapa besar wewenang yang dimiliki presiden baru Mesir.
Meskipun telah berjanji akan menyerahkan kekuasaan kepada presiden terpilih pada akhir bulan ini, dewan militer Mesir baru-baru ini telah mengambil langkah yang mengurangi kewenangan presiden. Dewan itu mengambil kekuasaan eksekutif penting serta mengklaim kontrol atas urusan legislatif setelah sebelumnya membubarkan majelis rendah parlemen yang dikuasai oleh Ikhwanul Muslimin.
Ikhwanul Muslimin menentang tindakan militer itu, dan pendukung Morsi telah bertekad akan bertahan di Lapangan Tahrir sampai kekuasaan dikembalikan kepada presiden dan legislatif, meningkatkan kemungkinan perebutan kekuasaan antara kelompok Islam dan para jenderal.
Setelah hari Minggu dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan presiden putaran kedua melawan Ahmed Shafiq, Morsi sekarang berfokus pada upaya membangun pemerintahan sipil, termasuk wakil-wakil presiden dari berbagai kalangan.
Presiden Islamis yang baru terpilih itu menghadapi tugas berat mempersatukan bangsa yang terpecah belah, dan meyakinkan rakyat Mesir, termasuk kaum minoritas agama dan perempuan, bahwa kepentingan mereka akan terwakili secara adil. Untuk menunjukkan iktikad baik kepada partai-partai yang akan diajaknya berkoalisi, Morsi mengundurkan diri dari Ikhwanul Muslimin dan Partai Kebebasan dan Keadilan.
Namun, masih ada pertanyaan mengenai seberapa besar wewenang yang dimiliki presiden baru Mesir.
Meskipun telah berjanji akan menyerahkan kekuasaan kepada presiden terpilih pada akhir bulan ini, dewan militer Mesir baru-baru ini telah mengambil langkah yang mengurangi kewenangan presiden. Dewan itu mengambil kekuasaan eksekutif penting serta mengklaim kontrol atas urusan legislatif setelah sebelumnya membubarkan majelis rendah parlemen yang dikuasai oleh Ikhwanul Muslimin.
Ikhwanul Muslimin menentang tindakan militer itu, dan pendukung Morsi telah bertekad akan bertahan di Lapangan Tahrir sampai kekuasaan dikembalikan kepada presiden dan legislatif, meningkatkan kemungkinan perebutan kekuasaan antara kelompok Islam dan para jenderal.