Presiden Bolivia Evo Morales mengumumkan pengunduran dirinya dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi Minggu (10/11) setelah berbagai protes berminggu-minggu terkait "kejanggalan" dalam pemilu bulan lalu.
Sebelumnya pada hari yang sama, dia sepakat untuk menyerukan pemilu baru setelah Organisasi Negara-negara Amerika merilis hasil auditnya dalam pemilu 20 Oktober, yang dimenangkan Morales dengan selisih tipis. OAS menemukan kejanggalan di hampir semua bagian yang ditinjaunya.
Tapi beberapa jam kemudian, kepala militer Jenderal Williams Kaliman mengatakan mengadakan pemilu baru saja tidak cukup. "Setelah menganalisis situasi konflik internal, kami meminta presiden untuk mengundurkan diri, memungkinkan perdamaian dipulihkan dan stabilitas dipertahankan demi kebaikan Bolivia," kata Kaliman.
Pengumuman Kaliman dan OAS itu memicu pengunduran diri beberapa menteri senior dan kepala Pengadilan Elektoral Agung.
AS menyambut baik keputusan untuk mengadakan pemilu baru. [vm/ft]