Presiden Burma bertolak ke Amerika Serikat, Senin (24/9), bersamaan waktu dengan kunjungan pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi yang saat ini sedang melakukan lawatannya di AS.
Thein Sein dijadwalkan akan berpidato di hadapan Majelis Umum PBB dan memaparkan perkembangan reformasi di negara yang sempat lama terisolasi itu.
Mantan jenderal itu berharap dapat membujuk Washington agar mencabut sanksi-sanksi terhadap Burma, yang juga dikenal dengan nama Myanmar.
Pemenang Nobel, Aung San Suu Kyi, sudah mengemukakan alasan-alasan pencabutan sanksi dalam kunjungannya di Amerika Serikat.
Suu Kyi kepada VOA menyatakan penghargaannya terhadap apa yang telah dilakukan Kongres Amerika untuk mendukung gerakan demokrasinya selama bertahun-tahun ini. Namun menurutnya, rakyat Burma saat ini harus dapat lebih mandiri untuk mewujudkannya. "Sudah waktunya bagi rakyat untuk mengemban tanggung jawab untuk demokratisasi negara mereka," ungkap Suu Kyi.
Thein Sein dijadwalkan akan berpidato di hadapan Majelis Umum PBB dan memaparkan perkembangan reformasi di negara yang sempat lama terisolasi itu.
Mantan jenderal itu berharap dapat membujuk Washington agar mencabut sanksi-sanksi terhadap Burma, yang juga dikenal dengan nama Myanmar.
Pemenang Nobel, Aung San Suu Kyi, sudah mengemukakan alasan-alasan pencabutan sanksi dalam kunjungannya di Amerika Serikat.
Suu Kyi kepada VOA menyatakan penghargaannya terhadap apa yang telah dilakukan Kongres Amerika untuk mendukung gerakan demokrasinya selama bertahun-tahun ini. Namun menurutnya, rakyat Burma saat ini harus dapat lebih mandiri untuk mewujudkannya. "Sudah waktunya bagi rakyat untuk mengemban tanggung jawab untuk demokratisasi negara mereka," ungkap Suu Kyi.