Presiden China Xi Jinping pekan ini berkunjung ke Asia Tengah di tengah-tengah keprihatinan mengenai kemungkinan bahwa penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan dapat membuat militan pergi dari Afghanistan ke negara-negara yang dekat dengan perbatasan China.
Dengan pasukan Amerika akan ditarik dari Afghanistan dalam 16 bulan, para pemimpin China prihatin bahwa pasukan Afghanistan tidak akan mampu menjaga keamanan negara, atau bahwa militan asing yang semula melawan pasukan Amerika akan pindah ke tempat lain, termasuk negara-negara Asia Tengah yang rentan atau bahkan wilayah China bagian barat laut.
Lawatan Xi Jinping mulai hari Selasa juga dianggap sebagai upaya untuk meningkatkan perdagangan dan hubungan dengan negara-negara di kawasan, untuk memperluas pengaruh China di wilayah yang selama ini didominasi Rusia.
Kunjungan Xi ke Turkmenistan, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Kyrgyzstan adalah yang pertama ke kawasan itu sejak ia menjadi sebagai presiden bulan Maret. Ia akan menutup lawatan di Kysgyzstan di mana ia akan menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai dalam upaya meningkatkan pengaruh diplomatik Beijing di kawasan itu.
Dengan pasukan Amerika akan ditarik dari Afghanistan dalam 16 bulan, para pemimpin China prihatin bahwa pasukan Afghanistan tidak akan mampu menjaga keamanan negara, atau bahwa militan asing yang semula melawan pasukan Amerika akan pindah ke tempat lain, termasuk negara-negara Asia Tengah yang rentan atau bahkan wilayah China bagian barat laut.
Lawatan Xi Jinping mulai hari Selasa juga dianggap sebagai upaya untuk meningkatkan perdagangan dan hubungan dengan negara-negara di kawasan, untuk memperluas pengaruh China di wilayah yang selama ini didominasi Rusia.
Kunjungan Xi ke Turkmenistan, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Kyrgyzstan adalah yang pertama ke kawasan itu sejak ia menjadi sebagai presiden bulan Maret. Ia akan menutup lawatan di Kysgyzstan di mana ia akan menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai dalam upaya meningkatkan pengaruh diplomatik Beijing di kawasan itu.