Presiden Ekuador Rafael Correa menyatakan menang atas pemberontakan pasukan keamanan yang dikatakannya ingin membunuh dia hari Kamis. Dalam pidato televisi hari Sabtu, Correa mengatakan, hasil kekerasan hari Kamis yang gagal itu merupakan kemenangan bagi pemerintah, dan berikrar untuk tidak membiarkan pemberontakan terjadi lagi.
Pada saat Presiden Correa menyampaikan pidatonya, Ekuador masih berada dalam status darurat setelah tentara menyelamatkan Correa dari pemberontakan polisi yang berubah menjadi perkelahian di jalan raya dan mengakibatkan delapan orang meninggal. Correa menuduh para pendukung mantan Presiden Lucio Gutierrez memicu kekerasan, namun Gutierrez membantah tuduhan itu.
Selama pemberontakan itu, polisi mengungkapkan kemarahan atas pemotongan tunjangan, menarik pengawasan polisi atas bandar udara utama Ekuador dan penutupan jalan-jalan tol.
Correa terperangkap di sebuah rumah sakit selama beberapa jam ketika dia berusaha mencari perlindungan karena terkena semprotan gas air mata.
Tentara Ekuador berhasil melarikannya keluar dari rumah sakit dan mengembalikannya ke istana presiden. Correa kemudian mengatakan kepada para pendukung yang menyambutnya, ia berterima kasih kepada orang-orang yang mengambil sikap menentang polisi yang memberontak.