Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada Senin (22/8) meminta Kongres menyetujui anggaran pemerintah 5,29 triliun peso atau $94,40 miliar untuk tahun 2023. Usulan jumlah anggaran yang mencapai rekor itu dimaksudkan untuk mendukung agenda kebijakan ambisius guna meningkatkan pertumbuhan dan mengeluarkan jutaan orang dari kemiskinan.
Anggaran yang diusulkan Marcos itu, yang setara dengan 22,2% output ekonomi total negara itu, hampir 5% lebih tinggi daripada rencana anggaran pendahulunya untuk tahun 2022.
Ia ingin meningkatkan ekonomi negaranya hingga 8% selama enam tahun masa jabatannya untuk membuat Filipina termasuk di antara negara-negara dengan pertumbuhan paling pesat di Asia, dan mengurangi tingkat kemiskinan, yang mencapai 18,1% pada tahun 2021, hingga separuhnya.
Pendidikan, infrastruktur, ketahanan pangan, layanan kesehatan dan energi bersih mendapat prioritas utama dalam anggaran 2023, yang diajukan ke Kongres oleh seorang utusan presiden.
Kongres diperkirakan akan menyetujui anggaran itu pada bulan Oktober dan Marcos diperkirakan akan mengesahkannya sebagai undang-undang sebelum akhir tahun ini.
Sektor pendidikan akan menerima alokasi tertinggi, 852,8 miliar peso atau 16% anggaran total, diikuti oleh pekerjaan umum dengan 13%, layanan kesehatan 5%, dan kesejahteraan sosial sekitar 4%, kata Marcos dalam sebuah pernyataan yang menyertai proposal anggaran tersebut.
Presiden Marcos Jr., putra orang kuat bernama sama yang digulingkan dalam pemberontakan 1986, juga memegang portofolio pertanian, yang akan menerima 184,1 miliar peso, naik 40% dari anggaran tahun 2022.
Marcos, yang menang dalam pemilihan presiden Mei lalu, memimpin mayoritas super di Kongres. Ini meningkatkan peluang untuk memajukan agenda legislatifnya, termasuk program pengeluaran 2023. Sepupunya, Ferdinand Martin Romualdez, adalah ketua majelis rendah di parlemen. [uh/ab]
Forum