Tautan-tautan Akses

Presiden Hadiri KTT Perubahan Iklim COP 21 di Paris


Presiden Joko Widodo di Bandara Halim Perdanakusuma memberikan keterangan sesaat sebelum bertolak ke Paris, Perancis untuk menghadiri KTT Perubahan Iklim. (VOA/Andylala)
Presiden Joko Widodo di Bandara Halim Perdanakusuma memberikan keterangan sesaat sebelum bertolak ke Paris, Perancis untuk menghadiri KTT Perubahan Iklim. (VOA/Andylala)

Presiden Jokowi memastikan dalam KTT Perubahan Iklim di Paris, Indonesia akan menyampaikan hal-hal kongkrit dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan, lewat Badan Restorasi Gambut.

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Widodo hari Minggu (29/11) berangkat ke Paris, Perancis untuk menghadiri KTT Perubahan Iklim atau dikenal sebagai COP-21 (Conference of the Parties 21). Kehadiran Presiden Joko Widododi Paris akan memberi dorongan bagi proses perundingan perubahan iklim, sehingga bisa tercapai kesepakatan baru yang bersifat mengikat dan jangka panjang bagi penanganan perubahan iklim. Berbicara di bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Presiden berharap dalam forum COP 21 nanti bisa diputuskan tentang rincian kesepakatan baru itu.

“Kita memberikan dukungan untuk berhasilnya komitmen yang sudah ada di konvensi-konvensi sebelumnya. Sehingga di COP 21 ini yang penting adalah dukungan Indonesia terhadap komitmen perubahan iklim. Karena kita berada pada posisi yang kalo terjadi perubahan iklim yang sangat cepat kita punya 17 ribu pulau yang itu bisa membahayakan kalau terjadi kenaikan permukaan air laut misalnya,” ujarnya.

Dalam pertemuan yang dihadiri lebih kurang 196 kepala negara dan pemerintahan itu, Presiden memastikan akan menunjukkan kontribusi Indonesia dalam isu perubahan iklim, terutama dalam mendorong terealisasinya secara penuh prinsip common but differentiated responsibility. Hal ini menurut Presiden penting agar negara berkembang dapat berkontribusi lebih besar dalam isu perubahan iklim.‎

Presiden Hadiri KTT Perubahan Iklim COP 21 di Paris
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:53 0:00

Lebih lanjut Presiden mengatakan, Indonesia akan mendorong adanya dukungan pendanaan kerjasama teknologi dan peningkatan kapasitas dalam pengendalian perubahan iklim. Presiden juga ingin menyampaikan komitmen Indonesia ke depan dalam pengurangan emisi yaitu penurunan emisi 29% pada tahun 2030 dan 41% pada tahun yang sama jika ada kerjasama internasional.‎

Dalam KTT Perubahan Iklim ini, Indonesia juga akan menyampaikan hal-hal kongkrit guna pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Ini dilakukan dalam bentuk perbaikan tata kelola lahan gambut, yang secara langsung melibatkan kelompok masyarakat sipil.

Presiden mengatakan, "Ya nanti kita akan sampaikan, hal-hal kongkrit yang dalam proses kita kerjakan, dan yang akan kita kerjakan. Termasuk membentuk badan restorasi gambut, review ijin-ijin lama, moratorium, semua akan kita sampaikan. (Badan restorasi gambut ada di bawah Presiden langsung) Iya.. dengan jangka waktu tertentu tidk seterusnya. Ini masih diproses. Nanti kita akan ajak lembaga swadaya masyarakat/lsm, untuk berbicara merestorasi gambut kita."

Presiden menegaskan pemerintah Indonesia saat ini menunjukkan ketegasan dengan mulai mencabut perijinan pengelolaan hutan dan lahan gambut.

"Mungkin ada wilayah-wilayah tertentu yang harus dicabut ijinnya, ya akan kita cabut. Ada daerah-daerah yang seharusnya untuk gunung tampungan air yang tidak boleh untuk produksi sawit, produksi hutan yang monokultur semuanya ya harus dicabut," ujarnya.

Menurut rencana di sela-sela konferensi, Presiden akan melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa kepala negara dan pemerintahan seperti Belanda, Norwegia, India dan Afrika Selatan. Presiden Jokowi juga akan mengunjungi Pavilliun Indonesia yang berada di arena pertemuan COP 21, dengan tema besar "Solution to Climate Change."‎

Pertemuan para pemimpin United Nation Framework on Climate Change/UNFCCC atau lembaga dunia yang peduli pada perubahan iklim, COP 21 di Paris, Perancis ini akan berlangsung selama dua minggu, mulai 30 November 2015.

Presiden dan Ibu Negara berangkat menuju Paris, Perancis dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari bandara Halim Perdanakusuma hari Minggu (29/11) dan diperkirakan tiba di Bandara Internasional Le Bourget Paris hari Minggu pukul 21.00 waktu setempat. [aw/em]

XS
SM
MD
LG