Presiden Joko Widodo memerintahkan pencarian besar-besaran terhadap pesawat serta seluruh penumpang dan awak pesawat Air Asia QZ8501, yang potongan badan pesawatnya telah di temukan di kawasan laut Jawa dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12). Pengerahan seluruh kekuatan akan difokuskan pada area sekitar lokasi ditemukannya potongan badan pesawat serta jenasah yang diduga penumpang pesawat Air asia.
“Baik kapal maupun heli dari laut maupun udara akan dilakukan pencarian besar-besaran, dan saya sudah memerintahkan kepada Basarnas untuk melakukan operasi gabungan untuk mencari baik pesawatnya maupun penumpang dan seluruh awak pesawat. Dan saya sudah perintahkan untuk fokus terlebih dahulu dalam rangka evakuasi penumpang dan awak pesawat,” kata Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, laporan menyebutkan 40 jenasah telah ditemukan dalam pencarian pesawat tersebut, namun Kepala Badan SAR Nasional Jawa Timur baru mengonfirmasi 6 jenasah.
Kepala Badan SAR Nasional Jawa Timur, Hernanto mengatakan, hingga kini informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa telah ditemukan 6 jenasah yang diduga merupakan penumpang pesawat Air Asia QZ8501 yang hilang kontak sejak hari Minggu (28/12) pagi, meski tidak menutup kemungkinan jumlah itu telah bertambah. Hernanto menegaskan, evakuasi jenasah penumpang yang ditemukan akan menjadi prioritas, untuk selanjutnya diterbangkan ke Surabaya untuk diindetifikasi. Dipilihnya Surabaya sebagai lokasi pemulangan jenasah para korban, karena sebagian besar penumpang berasal dari Surabaya.
“First, evakuasi secepatnya, jadi evakuasi secepatnya kasihan keluarga korban ya, jadi prosesnya secepatnya. Lokasi musibah misalkan didapatkan jenasah atau korban langsung dibawa ke Pangkalan Bun, Pangkalan Bun clear bawa masuk ke Surabaya. Surabaya masuk DVI, DVI yang identifikasi. Jadi setelah diketemukan masuk ke Pangkalan Bun sebagai posko untuk evakuasinya dulu, untuk pergerakan dari Pangkalan Bun ke Surabaya, karena sebagian besar warga Surabaya, terlepas nanti ada yang lainnya ke mana ke mana, basenya disini, karena pada saat pemberangkatan dari Surabaya,” ujar Hernanto.
Pada kunjungannya ke krisis center Air Asia di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya, Selasa (30/12), Presiden Joko Widodo juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, yang telah membantu seluruh proses pencarian dan penemuan pesawat beserta awak dan penumpangnya. Joko Widodo juga menyampaikan empati dan duka cita kepada keluarga penumpang yang menjadi korban, dengan menemui langsung keluarga yang sudah menunggu di ruang krisis center Air Asia.
“Untuk seluruh keluarga penumpang dan awak pesawat, sekali lagi saya turut merasakan kehilangan atas musibah ini dan kita semuanya berdoa agar seluruh keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini,” kata Presiden Joko Widodo.