Presiden Iran Hassan Rouhani memulai kunjungan tiga hari ke Irak pada hari Senin untuk membahas apa yang disebutnya memperluas hubungan antara negara-negara tetangga.
Jadwal Rouhani termasuk pembicaraan dengan Presiden Irak Barham Salih, Perdana Menteri Abdel Abdul Mehdi dan para pejabat lainnya.
Kunjungan ini adalah yang pertama bagi Rouhani ke Irak sejak ia terpilih sebagai presiden pada 2013.
Iran ingin meningkatkan perdagangannya dengan Irak, dan melihat Irak sebagai rute yang memungkinkan untuk menghindari sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat setelah mundur dari perjanjian nuklir yang ditandatanganinya bersama lima negara kuat lainnya dengan Iran pada 2015.Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengadakan pembicaraan persiapan sebelum kedatangan Rouhani, dan mengatakan bahwa selain masalah ekonomi, pembicaraan presiden akan mencakup hubungan politik dan bilateral. [lt]