Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pemancangan tiang pertama atau groundbreaking pembangunan kereta api ringan listrik atau Light Rail Transit (LRT) yang bertempat di depan kantor Jasa Marga Jakarta Timur Rabu (9/9). Presiden Jokowi mengatakan, proyek pembangunan kereta api ringan atau LRT ini, akan menjadi solusi penuntasan kemacetan di DKI Jakarta.
"Saya tegaskan bahwa semua pihak harus bersama-sama mensukseskan pembangunan infratruktur LRT dan semua proyek yang berkaitan dengan transportasi massal. Dan jangan ditunda-tunda lagi. Karena ini menyangkut kemacetan di Jakarta yang sudah akut yang memang harus kita selesaikan bersama-sama," ujarnya.
Pembangunan LRT akan dibangun pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta. LRT yang dibangun pemerintah pusat meliputi lintasan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas. Presiden Jokowi menargetkan sebelum pelaksanaan Asian Games 2018 mendatang, proyek LRT ini sudah selesai.
"Sebelum Asian Games 2018 ini sudah harus sambung. Ini adalah pekerjaan yang dilakukan bersama-sama. Jadi LRT, MRT (Mass Rapid Transit Jakarta atau Moda Raya Terpadu), Bus Way, Kereta Cepat, Kereta Bandara, semuanya. Karena Kereta Bandara sebentar lagi kita mulai," tambahnya.
Presiden Jokowi memastikan, pembangunan inrastruktur transportasi ini tidak hanya dikerjakan oleh pemerintah pusat di Jawa, tetapi juga di Indonesia Timur seperti Sulawesi dan Papua.
"Pembangunan transportasi tidak hanya di Jawa saja. Akhir bulan ini juga akan dimulai pembangunan kereta api di Sulawesi. Akhir bulan (September). Dikerjakan dulu minimal dapet 5 sampai 7 kilometer, baru saya mau groundbreaking. Saya mau lihat dulu barangnya, sehingga mengontrolnya mudah. Tiap hari lewat jadi progressnya bis terus kita pantau. Kemudian kereta api di Papua, tahun depan sudah kita mulai," kata Presiden Jokowi.
Direktur Utama PT. Adhi Karya (Persero) Tbk, Kiswodarmawan, selaku pelaksana proyek ini optimis, dalam waktu dekat, Indonesia terlepas dari masalah trasnportasi dan kemacetan kendaraan.
Ia mengatakan, "Indonesia segera memiliki moda transportasi massal LRT yang modern, tepat waktu dan yang lebih penting adalah harga tiket yang terjangkau. Tentunya ini akan sangat membantu bagi masyarakat."
Dalam pembangunan LRT tahap pertama ini, pemerintah akan membangun 18 stasiun dengan panjang rel sekitar 42,1 kilometer. Tahap pertama akan diselesaikan pada kuartal awal, yakni 2018. Sementara, tahap kedua akan diselesaikan kuartal akhir, yang dimulai setelah kuartal pertama selesai.
Tahap kedua, LRT akan dibangun di lintas pelayanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol dengan panjang rel 41,5 kilometer.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun 7 koridor, yakni Koridor I Kebayoran Lama–Kelapa Gading panjang rel 21,8 kilometer, Koridor II Tanah Abang–Pulo Mas 17,6 kilometer, Koridor III Joglo–Tanah Abang 11 kilometer, Koridor IV Puri Kembangan–Tanah Abang 9,3 kilometer, Koridor V Pesing–Kelapa Gading 20,7 kilometer, Koridor VI Cempaka Putih–Ancol 10 kilometer, dan Koridor VII Bandara Soekarno Hatta–Kemayoran 18,5 kilometer.
Pemancangan tiang pertama atau groundbreaking oleh Presiden Jokowi ini dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahjo Purnama (Ahok) dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.