Para pendukung presiden berusia 79 tahun itu mengatakan Biya telah menciptakan kestabilan di Kamerun, sebuah negara berpenduduk 20 juta orang dengan beragam etnik, budaya dan agama.
Para penentangnya menyebut Biya seorang diktator yang korup dan menyelenggarakan pemilu yang diwarnai kecurangan. Kelompok-kelompok HAM menuduh pemerintahnya melakukan beragam pelanggaran, termasuk penindasan terhadap kaum homoseks.
Biya mulai menjabat presiden tanggal 6 November 1982 ketika pendahulunya, Ahmadou Ahidjo, mengundurkan diri.
Ia telah memenangkan beberapa pemilu sejak itu. Yang terakhir, dalam Pemilu Oktober 2011, Biya memperoleh 80 persen suara, Para pengamat Amerika melaporkan adanya keganjilan dalam pemilihan namun mengatakan itu tidak mempengaruhi hasil,
Ia berhak mencalonkan diri kembali ketika masa jabatannya berakhir tahun 2018.
Para penentangnya menyebut Biya seorang diktator yang korup dan menyelenggarakan pemilu yang diwarnai kecurangan. Kelompok-kelompok HAM menuduh pemerintahnya melakukan beragam pelanggaran, termasuk penindasan terhadap kaum homoseks.
Biya mulai menjabat presiden tanggal 6 November 1982 ketika pendahulunya, Ahmadou Ahidjo, mengundurkan diri.
Ia telah memenangkan beberapa pemilu sejak itu. Yang terakhir, dalam Pemilu Oktober 2011, Biya memperoleh 80 persen suara, Para pengamat Amerika melaporkan adanya keganjilan dalam pemilihan namun mengatakan itu tidak mempengaruhi hasil,
Ia berhak mencalonkan diri kembali ketika masa jabatannya berakhir tahun 2018.