Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker menyerukan persatuan di antara negara-negara Eropa timur dan barat dalam pidato resminya untuk Uni Eropa, sementara ketegangan terus meningkat di antara negara-negara anggotanya menyusul keputusan Inggris ke luar dari Uni Eropa.
Juncker menyebutkan nasionalisme yang berkembang di antara negara-negara anggota Uni Eropa terkait krisis pengungsi yang sedang berlangsung merupakan masalah utama yang harus ditangani.
"Sudah terlalu sering kepentingan nasional menjadi pertimbangan utama,” katanya. “Kita jangan salah mengartikan ini. Integrasi Eropa tidak tunduk pada kepentingan suatu negara. Eropa tidak boleh menjadi kawasan yang tidak memungkinkan pembauran.”
Menyangkut seruannya untuk persatuan, Juncker mengumumkan rencana untuk berinvestasi langsung di negara-negara Afrika dalam usaha menghentikan krisis migrasi di sumbernya. Ia menyerukan penggalangan dana sebesar 49 juta dolar untuk rencana itu, dan mungkin saja dilipatgandakan di kemudian hari, tergantung pada kesuksesannya.
Juncker mengatakan ia dan Uni Eropa harus mempertahankan kemitraan dengan Inggris, namun memperingatkan bahwa Inggris tidak akan memiliki akses yang sama ke pasar tunggal Eropa segera setelah secara resmi ke luar.
Juncker mendesak Inggris untuk memulai perundingan soal pengunduran diri negara itu dari Uni Eropa sesegera mungkin sehingga kedua belah pihak bisa mengambil jalannya masing-masing. [ab/as]