Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memberikan suaranya, Jumat (5/4) ketika pemungutan suara awal sedang berlangsung menjelang pemilihan umum minggu depan, di mana partainya akan berusaha untuk memenangkan kembali mayoritas di parlemen.
Menurut beberapa lembaga survei, peringkat dukungan terhadap pemimpin Korea Selatan itu telah turun di bawah 40 persen dalam beberapa pekan terakhir, didorong oleh serangkaian skandal dan ketidakpuasan pemilih terhadap memburuknya inflasi.
Para ahli mengatakan pemungutan suara ini sangat penting bagi Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang mengusung Yoon karena otoritasnya bisa melemah secara signifikan dalam tiga tahun terakhir masa jabatannya jika oposisi memenangkan mayoritas suara.
Yoon memberikan suaranya di kota pelabuhan Busan di selatan negara itu pada hari Jumat, dan setelah itu mengucapkan terima kasih kepada para staf di tempat pemungutan suara, kata kantornya.
Presiden dan 11,1 persen pemilih yang memenuhi syarat di negara itu telah memberikan suara mereka di lebih dari 3.500 tempat pemungutan suara di seluruh negeri pada pukul 3 sore waktu setempat pada hari Jumat, menurut komisi pemilihan negara tersebut.
Ini adalah jumlah pemilih tertinggi dalam pemilihan umum selama jangka waktu yang ditentukan sejak pemungutan suara awal diperkenalkan pada tahun 2013, kata pihak berwenang.
Yoon pada hari Kamis (4/4) mendesak setiap pemilih yang memenuhi syarat untuk memberikan suara mereka, dan menyebutnya sebagai “pelaksanaan hak dan tanggung jawab.”
Berdasarkan konstitusi, ia hanya diperbolehkan berkuasa untuk satu kali masa jabatan selama lima tahun, dan partainya sangat ingin memenangkan kendali parlemen sehingga mereka dapat membuat kemajuan dalam agenda sosial konservatif dan pendekatan agresifnya terhadap Pyongyang.
Meskipun partainya menghadapi skandal, termasuk klaim bahwa mantan menteri pertahanan Yoon telah mengganggu penyelidikan atas kematian seorang marinir muda, pemimpin oposisi utama Partai Demokrat (DP) Lee Jae-myung telah terperosok dalam penyelidikan kriminal.
Dalam survei bersama yang diterbitkan pada hari Kamis oleh empat organisasi pemungutan suara terkemuka, 39 persen peserta mengatakan mereka akan memilih PPP, sementara 37 persen memilih DP.
Dalam pemilihan presiden tahun 2022, Yoon mengalahkan Lee dengan selisih tipis yaitu 0,73 persen, dengan DP masih memegang mayoritas di parlemen.
“Jika partai yang dipimpin Yoon berjalan dengan baik, hal ini akan memberinya pengaruh yang lebih besar; jika partainya berjalan dengan buruk, hal ini akan secara efektif menghalangi Yoon untuk memimpin,” kata Linda Hasunuma, seorang ilmuwan politik di Universitas Temple, kepada AFP.
Periode pemungutan suara awal berakhir pada hari Sabtu (6/4). [ab/lt]
Forum