Para pemimpin Korea Selatan dan Jepang akan mengadakan pertemuan puncak minggu depan, kata para pejabat Seoul, Kamis (9/3), beberapa hari setelah Korea Selatan mengumumkan langkah besar untuk menyelesaikan hubungan bilateral yang tegang akibat pemerintahan kolonial Jepang di Semenanjung Korea.
Presiden Yoon Suk Yeol akan mengunjungi Jepang pada tanggal 16 dan 17 Maret atas undangan pemerintah Jepang. Selama perjalanan dua hari ini, Yoon akan mengadakan pertemuan puncak dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, kata kantor Yoon dalam sebuah pernyataannya.
Pengumuman itu datang tiga hari setelah Korea Selatan mengatakan akan mengumpulkan dana untuk memberikan kompensasi kepada orang-orang Korea yang melakukan kerja paksa selama pemerintahan kolonial Tokyo dari tahun 1910 hingga tahun1945. Rencana Korea Selatan itu tidak mengharuskan perusahaan-perusahaan Jepang berkontribusi pada kegiatan penggalangan dana itu.
Hubungan kedua negara mengalami kemunduran besar setelah pengadilan tinggi Korea Selatan pada tahun 2018 memerintahkan dua perusahaan Jepang untuk memberi kompensasi kepada beberapa mantan karyawan Korea mereka atas kerja paksa selama pemerintahan kolonial.
Perusahaan-perusahaan itu dan pemerintah Jepang telah menolak untuk mematuhi keputusan tersebut dan bersikeras bahwa semua masalah kompensasi telah diselesaikan dengan perjanjian bilateral tahun 1965 yang menormalkan hubungan antara kedua negara dan disertai dengan bantuan ekonomi dan pinjaman ratusan juta dolar dari Tokyo untuk Seoul.
Hubungan Seoul-Tokyo yang rumit mempersulit upaya Amerika untuk memperkuat kerja sama keamanan tiga arahnya dalam menghadapi meningkatnya pengaruh Tiongkok di wilayah tersebut dan ancaman nuklir Korea Utara.
Kantor Yoon mengatakan detail rencana perjalanan untuk kunjungan minggu depan masih dalam pembahasan dengan Jepang. Kantor tersebut menyatakan Korea Selatan berharap kedua negara akan bergerak melupakan pertikaian masa lalu dan memperluas hubungan mereka.
Pada bulan September, Yoon dan Kishida mengadakan pertemuan puncak pertama antara kedua negara dalam hampir tiga tahun di sela-sela sidang Majelis Umum PBB. Selama pertemuan puncak itu, keduanya sepakat untuk mempercepat upaya untuk memperbaiki hubungan mereka yang rusak. [ab/uh]
Forum