Presiden Kroasia, yang merupakan negara anggota NATO, pada Senin (30/1) mengkritik negara-negara Barat karena memasok Ukraina dengan tank-tank tempur dan persenjataan lain dalam kampanye melawan invasi pasukan Rusia. Ia menyebut pengiriman persenjataan itu hanya akan memperpanjang perang yang sedang berlangsung.
Presiden Zoran Milanovic mempertanyakan tujuan akhir perang tersebut dalam konferensi pers di Petrinja.
“Selama ini saya mencari rencana yang masuk akal,” kata Milanovic kepada wartawan pada Senin. “Rencana yang masuk akal itu bagi saya bukanlah ‘selama yang diperlukan.’ Siapa yang menanggung akibatnya? Eropa. Amerika Serikat menanggung akibat paling sedikit.”
Milanovic memenangkan pemilihan presiden Kroasia tahun 2019 sebagai kandidat liberal berhaluan kiri, yang berseberangan dengan pemerintahan konservatif yang saat ini menguasai Uni Eropa dan negara anggota NATO itu. Namun sejak saat itu ia telah beralih ke nasionalisme populis dan mengkritik kebijakan Barat terhadap Rusia dan negara-negara Balkan.
Milanovic telah membangun reputasi sebagai sosok yang pro-Rusia, yang telah berulang kali ia bantah. Namun dalam beberapa bulan terakhir, ia telah secara terbuka menentang pengangkatan Finlandia dan Swedia sebagai anggota NATO, serta menentang pelatihan tentara Ukraina di Kroasia sebagai bagian dari bantuan Uni Eropa bagi negara yang tengah berperang itu.
Setelah berbulan-bulan ragu, AS mengatakan pihaknya akan mengirimkan 31 tank tempur Abrams ke Ukraina, dan Jerman mengumumkan pihaknya akan mengirimkan 14 tank Leopard 2 dan mengizinkan negara-negara lain untuk melakukan hal serupa. [rd/rs]
Forum