Presiden Myanmar Thein Sein menjanjikan transisi yang lancar ke pemerintahan baru dalam usaha untuk menghilangkan kekhawatiran bahwa militer tidak akan memperdulikan hasil pemilu bebas.
Thein Sein menyatakan janjinya dalam pertemuan dengan beberapa partai politik di Yangon hari Minggu (14/11), seminggu setelah pemilu bersejarah yang dimenangkan oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi, NLD, pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi dengan suara yang sangat besar atas Partai Solidaritas Serikat Buruh dan Pembangunan yang didukung militer.
Pemerintahan yang sekarang akan tetap memerintah sampai bulan Februari tahun depan, ketika NLD mengambil alih kekuasaan dengan lebih 80 persen kursi parlemen nasional, yang akan memungkinkannya untuk memutuskan siapa yang akan menjadi presiden.
NLD juga memenangkan pemilu demokratis terakhir di Myanmar, yang juga bernama Birma, tahun 1990, tetapi penguasa militer meremehkan hasilnya dan mempertahankan kekuasaannya yang sudah hampir 50 tahun sampai tahun 2010, ketika penguasa militer membentuk pemerintahan semi-sipil yang dipimpin oleh seorang mantan jenderal. [gp]
