Obama, istrinya Michelle dan kedua putrinya berangkat dari negara bagian Hawaii Sabtu malam (2/1) setelah liburan Natal dua minggu di tempat kelahiran presiden itu.
Ia berencana bertemu dengan Jaksa Agung Loretta Lynch hari Senin untuk membicarakan instruksi presiden yang akan dikeluarkannya yang bertujuan untuk memperluas pemeriksaan latar-belakang para pembeli senjata api. Ini dilakukan presiden sebagai tanggapan atas terjadinya beberapa penembakan massal maut di seluruh Amerika Serikat dalam beberapa tahun ini, termasuk pembantaian bulan lalu di Bernardino, Kalifornia.
Presiden diperkirakan akan mengumumkan perintah baru itu beberapa hari sebelum ia menyampaikan pidato kenegaraan terakhirnya di hadapan sidang gabungan Kongres tanggal 12 Januari.
Seperti pendahulunya, Obama diperkirakan akan menggunakan banyak waktunya dalam tahun terakhir kepresidenannya menangani masalah luar negeri. Prioritas utama dalam agendanya, antara lain, memperoleh persetujuan Kongres atas persetujuan perdagangan bebas Kemitraan Trans-Pasifik 12 negara, dan kemungkinan kunjungan ke Kuba.
Obama mencapai terobosan diplomatic tahun lalu dengan memulihkan hubungan resmi dengan pulau Karibia yang dipimpin komunis itu, yang mengakhiri lebih dari 50-tahun permusuhan masa Perang Dingin. [gp]
