Presiden Amerika Barack Obama mengulangi tuduhannya bahwa pemilu Birma pada hari Minggu tidak bebas dan tidak adil, dan menyerukan kepada Birma agar membebaskan tahanan politik Aung San Suu Kyi, yang masa tahanan rumahnya berakhir hari Sabtu.
Obama menyampaikan komentar itu dalam konferensi pers di Indonesia di mana ia tengah melakukan kunjungan kenegaraan. Ia memuji Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono karena menantang Birma melakukan apa yang disebutnya pemilu “sandiwara”.
Para pejabat senior partai yang berkuasa di Birma, Partai Pembangunan dan Solidaritas Persatuan yang didukung militer mengatakan kepada wartawan bahwa partai itu memperoleh 80 % suara dalam pemilu pertama negara itu dalam 20 tahun.
Partai-partai pro demokrasi mengatakan kecurangan telah merampas kursi-kursi yang sebelumnya diharapkan bisa mereka menangkan. Selain itu para calon partai yang berkuasa mencalonkan diri tanpa saingan di beberapa bagian negara itu. Hasil-hasil penghitungan suara resmi diharapkan keluar dalam beberapa hari mendatang.