Presiden Palestina Mahmoud Abbas, diperkirakan akan membicarakan antara lain keprihatinan Palestina mengenai kemungkinan pemindahan kedutaan Amerika untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem dengan Paus Fransiskus.
Palestina dengan kuat menentang pemindahan itu, dengan alasan itu akan mematikan setiap harapan akan perundingan perdamaian Israel-Palestina dan menimbulkan kemarahan di daerah itu dengan merongrong klaim Muslim dan Kristen di kota suci itu.
Vatikan sudah lama mengusahakan status Yerusalem yang dijamin internasional yang menjaga sifat kesuciannya. Tidak jelas apakah Vatikan ingin terlibat dalam masalah itu dengan menyebutnya dalam pernyataan setelah pertemuan dengan Abbas.
Setelah bertemu dengan Paus, Abbas akan membuka kedutaannya, kedutaan Palestina untuk Vatikan, hasil perjanjian baru-baru ini di mana Vatikan dengan resmi mengakui “negara Palestina.”
Hari Minggu, Perancis menjamu lebih dari 70 negara dalam pertemuan puncak perdamaian Timur Tengah yang merupakan kesempatan terakhir pemerintahan Obama untuk membentangkan sikapnya bagi kawasan itu. Tidak ada kemajuan yang nyata diperkirakan.
Presiden terpilih Amerika Donald Trump belum membentangkan kebijakan yang jelas bagi kawasan tersebut, tetapi telah memberi indikasi ia akan lebih simpati kepada golongan kanan garis keras Israel daripada pemerintahan Amerika sebelumnya. Ia juga telah bertekad untuk memindahkan kedutaan Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Abbas telah menulis surat kepada Trump yang memperingatkan risiko tindakan demikian dan memintanya agar mempertimbangkannya kembali. [gp]
