Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif telah mengirim undangan dan Rusia telah menunjukkan kesediaan untuk mengirim kepala negaranya, menurut Mobin Saulat, CEO dan direktur Inter State Gas Systems, perusahaan Pakistan yang menangani proyek itu.
"Kemungkinan sebelum Juni," kata Saulat berharap.
Ia menyebut minat Rusia pada proyek ini disebabkan perubahan dinamika kawasan, baik politik maupun ekonomi.
"Kami mempunyai 200 juta rakyat. Dan kami menyediakan gerbang ke negara-negara Asia Selatan lain," katanya.
Sebagai tanda minat Rusia, ia mengemukakan bahwa para pejabat dan para pakar energy Pakistan, dalam kunjungan di Msokow baru-baru ini, dapat bertemu dengan para pimpinan perusahaan-perusahaan raksasa energi Rusia Gazprom, Rostec, dan Rosneft untuk pertama kalinya dalam lebih 20 tahun.
Rusia juga ingin memasok gas alam cair atau LNG ke Pakistan. Saulat mengatakan pada waktunya Pakistan memperkirakan akan mengimpor 4 juta ton per tahun LNG dari Rusia. Pakistan baru-baru ini menandatangani persetujuan dengan Qatar untuk menyediakan LNG dalam jumlah yang sama.
Di luar perangsang ekonomi, kedua pihak mungkin mempunyai motif strategi dan politik untuk bekerjasama dalam proyek ini.
Pakistan sedang berusaha membentuk kemitraan kawasan baru untuk menganekaragamkan ketergantungannya yang besar pada Amerika dan China. Sementara Rusia mungkin memandang persetujuan ini sebagai kesempatan untuk memperluas pengaruhnya di daerah-daerah penting Asia Selatan dan Tengah. [gp]