Rusia menggelar parade militer besar-besaran hari Sabtu (9/5) di Lapangan Merah, Moscow, untuk memperingati 70 tahun Hari Kemenangan di Eropa, atau VE Day - hari pada tahun 1945 ketika pasukan Nazi meletakkan senjata mereka, mengakhiri Perang Dunia II.
Victory Day atau Hari Kemenangan adalah hari libur nasional sekuler Rusia yang paling penting, untuk memperingati penderitaan besar Uni Soviet dalam perang dan menyoroti penggambaran Rusia sendiri sebagai kekuatan bagi perdamaian dan keamanan.
Dalam pidato singkatnya, hari Sabtu (09/5), Vladimir Putin mengatakan meskipun kerjasama internasional adalah penting, “dalam dekade belakangan, kita telah melihat upaya menciptakan dunia yang unipolar,'' sebutan yang digunakan oleh Rusia untuk mengkritik Amerika Serikat yang diklaim bertujuan mendominasi urusan-urusan dunia.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan terima kasih kepada sekutu utama Rusia dalam Perang Dunia II – Amerika Serikat, Inggris dan Perancis – yang membantu mengalahkan Nazi.
Parade yang diatur sangat rapi ini menandai menyerahnya pasukan Nazi Jerman, dan peran penting Tentara Merah - Rusia dalam mengalahkan lawan.
Parade tahun ini berlangsung selagi Rusia terlibat pertikaian dengan negara-negara Barat atas Ukraina karena pencaplokan Krimea oleh Rusia dan tuduhan bahwa Presiden Putin mendukung konflik separatis yang mematikan.
Hubungan Rusia dengan negara-negara Barat berada pada tingkat terendah sejak Perang Dingin. Pemimpin negara-negara Barat memboikot parade tahun ini, yang membuat Rusia memamerkan kekuatan militernya di hadapan kira-kira 20 pemimpin negara, termasuk China, Kuba dan Zimbabwe, bersama dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Hari Jumat, sebagian besar negara-negara Eropa dan Amerika Serikat merayakan peringatan berakhirnya Perang Dunia II.
Kantor berita Associated Press melaporkan, Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pidatonya untuk acara parade tahunan Hari Kemenangan di Lapangan Merah, mengatakan prinsip-prinsip dasar kerjasama internasional semakin sering diabaikan, sebuah kritikan yang jelas ditujukan kepada Amerika Serikat.