Presiden Rwanda Paul Kagame mengatakan sosok yang digambarkan sebagai pahlawan dalam film terkenal “Hotel Rwanda” harus diadili karena dugaan mendukung aksi kekerasan oleh kelompok gerilyawan.
Tampil di stasiun televisi nasional hari Minggu (6/9), Kagame tidak menjelaskan bagaimana otorita berwenang memulangkan Paul Rusesabagina ke Rwanda di mana ia telah ditahan selama lebih dari satu minggu.
Rusesabagina dipuji karena berhasil menyelamatkan 1.200 orang semasa genosida Rwanda tahun 1994 dengan mengizinkan orang-orang itu berlindung di hotel yang dikelolanya. Namun kini ia dituduh mendukung kekerasan yang dilakukan kelompok gerilyawan di Rwanda. Keluarganya telah menyampaikan keluhan karena tidak diijinkan berbicara langsung dengan Rusesabagina dan tokoh itu tidak didampingi seorang pengacara.
“Rusesabagina memimpin sekelompok teroris yang telah membunuh warga Rwanda. Ia harus membayar kejahatan yang dilakukannya,” ujar Kagame dalam siaran televisi yang menunjukkan tanya jawab antara dirinya dengan sejumlah wartawan lokal dan asing, juga penonton. “Tangan Rusesabagina berlumuran darah warga Rwanda,” ujarnya.
Kagame mengatakan pengadilan akan dilangsungkan secara terbuka dan adil. “Kita berkewajiban melakukan hal itu,” ujarnya, “kita ingin melakukan hal ini secara benar.”
Kagame tidak menjelaskan bagaimana Rusesabagina, yang sejak tahun 1996 tinggal di luar Rwanda, memiliki kewarganegaraan Belgia dan ijin penduduk tetap Amerika, dapat tiba di Rwanda pekan lalu, tetapi mengisyaratkan bahwa laki-laki itu datang atas keinginannya sendiri.
Rusesabagina dianugerahi Presidential Medal of Freedom tahun 2005 karena menyelamatkan lebih dari 1.200 orang selama genosida Rwanda tahun 1994 yang menewaskan lebih dari 800.000 warga Tutsi dan Hutu moderat. Otorita Rwanda belum secara terbuka menunjukkan surat perintah penangkapan internasional apapun. Mereka menyebut penangkapan itu berkat “kerjasama internasional” tetapi tidak memberi rincian.
Pihak berwenang Rwanda mengizinkan apa yang mereka sebut sebagai “wawancara eksklusif” dengan Rusesabagina dengan sebuah surat kabar
Kenya, The East African, di mana ia mengatakan telah diperlakukan dengan “baik” saat berada di tahanan, tetapi tidak membahas tuduhan terhadapnya atau bagaimana ia ditangkap. [em/jm]