Presiden Serbia, Minggu (21/8) meminta NATO agar "melakukan tugasnya" di Kosovo atau Serbia sendiri akan bergerak untuk melindungi minoritas Serbia di provinsi yang memisahkan diri itu.
Pidato berapi-api Presiden Aleksandar Vucic yang disiarkan televisi kepada bangsanya itu dilakukan setelah gagalnya pembicaraan politik antara para pemimpin Serbia dan Kosovo awal pekan ini yang dimediasi Uni Eropa di Brussels.
Serbia, bersama sekutunya Rusia dan Tiongkok, menolak mengakui deklarasi kemerdekaan Kosovo tahun 2008. Intervensi pimpinan NATO pada tahun 1999 mengakhiri perang antara pasukan Serbia dan separatis di Kosovo dan menghentikan tindakan keras berdarah Beograd terhadap mayoritas Albania di Kosovo.
Uni Eropa yang telah menyaksikan kegagalan pembicaraan selama bertahun-tahun untuk menormalkan hubungan Serbia-Kosovo, mengatakan, normalisasi hubungan merupakan salah satu prasyarat utama untuk keanggotaan Kosovo dan Serbia di blok 27 negara itu.
"Kami tidak bisa kemana-mana; kami terpojok," kata Vucic. "Kami akan menyelamatkan warga kami dari penganiayaan dan pembantaian, jika NATO tidak mau melakukannya."
Ia juga mengklaim bahwa "geng" Albania Kosovo harus dihentikan dalam upayanya menyeberang ke Kosovo utara, di mana sebagian besar orang Serbia Kosovo tinggal. Vucic tidak memberikan bukti atas klaim tersebut. [my/lt]
Forum