Presiden Mesir Abdel Fatah el-Sisi Sabtu mengatakan negara menghadapi sebuah perjuangan panjang untuk mengalahkan ekstremis Islamis setelah terjadi serangkaian serangan terhadap pasukan keamanan di Semenanjung Sinai.
Sisi memberi peringatan itu dalam sebuah pidato di televisi Sabtu (31/1), setelah menyingkat lawatannya ke KTT Uni Afrika di Ethiopia guna menanggapi kekerasan ini.
“Pertempuran ini akan sulit, besar dan jahat serta akan butuh waktu lama,” katanya kepada negara, tetapi ia bersumpah “Mesir tidak akan meninggalkan Sinai.”
Sedikitnya 30 personil keamanan tewas di Sinia Kamis dalam beberapa serangan. Pejabat mengatakan, pemberontak men-sasarkan sebuah pangkalan militer dan hotel di al-Arish, tempat polisi dan militer tinggal.
Afiliasi ISIS di Mesir menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.
Ekstremis Islamis di Sinai telah menyerang dan membunuh ratusan polisi dan tentara sejak presiden Mesir yang pro Islamis, Mohamad Morsi digulingkan pada 2013 dan ditahan oleh pihak militer.