Presiden Suriah Bashar al-Assad menolak tuduhan bahwa pasukannya menggunakan senjata kimia, termasuk klorin, terhadap penduduk sipil dan kalangan lainnya dalam perang saudara di negara itu.
Organisasi HAM “Human Rights Watch,” pekan ini mengatakan, memiliki buktiyang "dengan keras mensinyalir" Damaskus menggunakan bahan kimia beracun dalam beberapa serangan bom drum di propinsi Idlib, bulan lalu.
Organisasi-organisasi HAM dan pemerintah negara-negara Barat telah berulangkali menuduh pemerintah Assad menggunakan senjata kimia terhadap warga sipil, tuduhan yang disangkal Damaskus.
Dalam wawancara yang dirilis hari Jumat (17/4), Presiden Assad menampik tuduhan-tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai "propaganda terhadap Suriah," yang dirancang untuk "menjelek-jelekkan" pemerintahannya.
"Propaganda media ini tidak mencerminkan kenyataan di kawasan kami," ujar Assad kepada “Expressen TV” yang berkedudukan di Swedia. "Mereka tidak memliki satu pun bukti mengenai hal ini," imbuh Assad.