Pembicaraan telepon selama 30 menit antara Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dimaksudkan untuk meningkatkan tekanan terhadap Pyongyang agar tidak lagi melakukan tindakan provokasi, tetapi bukan karena didorong oleh perubahan keadaan, menurut para pejabat di Tokyo.
“Kami sepakat untuk menekan Korea Utara yang mengulang kembali provokasinya, agar menahan diri,” kata Abe kepada para wartawan di Tokyo hari Senin.
“Kita akan tetap berkomunikasi erat dengan Amerika Serikat, dengan kewaspadaan tinggi, mengambil tindakan dan tanggapan dengan tegas, ,” tambahnya.
Abe juga mengatakan ia dan Trump sependapat bahwa peran yang lebih besar dalam menghadapi Pyongyang sebaiknya dimainkan oleh China.
Selanjutnya Trump melanjutkan pembicaraan terkait Korea Utara dengan Presiden China Xi Jinping, menurut kantor berita resmi Xinhua.
Presiden China, dalam pembicaraan telepon tersebut, mengatakan ia berharap semua pihak dapat menghindarkan diri dari berbuat apa pun yang dapat memperburuk ketegangan di semenanjung Korea, menurut kantor berita tersebut.
Para pejabat Gedung Putih, hari Minggu (23/4) sebelumnya mengukuhkan kepada VOA, bahwa pembicaraan telepon Abe dan Trump akan dilakukan tetapi mereka tidak memberi keterangan lebih terperinci mengenai hal tersebut.
Para pejabat Amerika telah berkali-kali mengatakan semua pilihan tetap terbuka untuk menangani provokasi lebih jauh oleh Korea Utara. [gp]