Donald Trump memulai lawatan internasional perdananya sebagai presiden AS pada hari Jumat (19/5), sementara Gedung Putih menghadapi sejumlah kontroversi, yang membuat beberapa politisi membandingkan berbagai kontroversi itu dengan skandal Watergate yang menjatuhkan presiden Richard Nixon.
Presiden Trump, Kamis (18/5) mengatakan kepada wartawan bahwa ia berharap untuk lebih fokus pada prioritas pemerintahannya dalam lawatan ini. "Kami berharap dapat meninggalkan keseluruhan situasi ini di belakang kami," kata Presiden Donald Trump.
Berbagai kontroversi termasuk pemecatan Direktur FBI James Comey di tengah dugaan Trump ingin agar Comey menghentikan penyelidikan terhadap mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn. Presiden Trump juga menghadapi pertanyaan tentang hubungannya dengan Rusia pada saat pemilihan presiden dan dugaan bahwa dia mengungkapkan dokumen rahasia kepada menteri luar negeri Rusia dalam sebuah pertemuan di Oval Office.
Presiden Trump akan bertolak dari Amerika pada hari Jumat (19/5) siang waktu Washington. Negara-negara yang akan dikunjunginya termasuk Arab Saudi, Israel dan Vatikan, negara yang memiliki tempat-tempat suci bagi tiga agama besar di dunia.
Di Arab Saudi, Trump, yang telah terang-terangan mengungkapkan kecurigaannya terhadap umat Islam dan telah berupaya melarang Muslim memasuki AS, akan menyampaikan sebuah pidato tentang Islam di hadapan sekelompok pemimpin Muslim. H.R. McMaster, penasehat keamanan nasional Trump, mengatakan bahwa presidenTrump berharap dapat mewujudkan visi Islam yang damai.
Kontroversi juga membayangi persinggahan presiden Trump di Israel, setelah Trump diduga mengungkapkan rahasia intelijen kepada pejabat Rusia.
Presiden AS juga akan melawat ke Vatikan untuk bertemu dengan Paus Fransiskus yang mengatakan bahwa dia tidak akan membuat penilaian apa pun tentang Trump sebelum bertemu dengannya.
Trump kemudian akan melanjutkan kunjungannya ke Belgia, di mana dia akan bertemu dengan anggota NATO di Brussels sebelum mengakhiri perjalanannya di kota Sisilia, Taormina, untuk menghadiri pertemuan puncak G-7. [as/is]
