Israel dan Palestina mengikuti berita tentang pemilu Amerika. Bagi banyak orang di Israel, petahana Donald Trump adalah presiden AS yang paling pro-Israel dalam sejarah. Sebagian orang di negara Yahudi itu khawatir jika Joe Biden menang bisa berarti terjadi perubahan dalam kebijakan luar negeri AS, yang akan disambut baik oleh warga Palestina.
Banyak orang Israel berterima kasih kepada Presiden Trump karena memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem. AS mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan dan mengatur perjanjian baru-baru ini antara Israel, Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Banyak dari mereka terutama dari sayap kanan, berharap Trump terpilih lagi.
Yonatan Freeman, pengamat politik dari Hebrew University mengatakan, “Jika Trump terpilih kembali, saya pikir satu hal yang dapat kami lihat adalah pakta pertahanan dengan Israel. Ada banyak pembicaraan tentang itu selama semester pertama. Saya juga berpikir, Presiden Trump akan terus meningkatkan hubungan antara Israel dan dunia Arab serta Muslim, seperti yang kita lihat dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain."
Di sisi lain, warga Palestina dan banyak warga dari sayap kiri Israel mengatakan sudah waktunya Trump tidak menjadi presiden.
Sam Bahour, pengusaha Amerika keturunan Palestina mengatakan, “Sebagai seorang Palestina dan sangat terlibat dengan apa yang terjadi di sini, dan apa yang telah dilakukan AS di bawah pemerintahan Trump selama empat tahun terakhir, saya ingin melihat perubahan. Bukan karena saya memiliki begitu banyak harapan kalau kepresidenan Biden akan mengubah keadaan dan menempatkan AS di jalur yang benar. Tetapi saya pikir hal yang merugikan akan berhenti. "
Banyak orang Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sangat menentang kesepakatan nuklir Iran yang disepakati oleh Presiden AS Barack Obama.
Mereka memuji penarikan diri pemerintahan Trump dari kesepakatan nuklir itu dan khawatir dengan menangnya Joe Biden, AS dapat kembali ke sepakatan nuklir.
Sebagai Wakil Presiden pemerintahan Obama, Biden dikaitkan dengan kesepakatan nuklir Iran dan kebijakan Timur Tengah Amerika lainnya yang oleh sebagian orang dianggap bermusuhan dengan Israel.
Eytan Gilboa, pengamat politik dari Fakultas Ilmu Politik Bar Ilan University mengatakan, “Pemerintah Israel, Perdana Menteri khususnya dan warga Israel sangat prihatin jika Biden menang, karena dua alasan. Salah satunya, pengabdiannya di Pemerintahan Obama. Pemerintah Israel dan sebagian besar orang Israel menganggap pendekatan dan kebijakan Obama terhadap Iran, konflik Palestina-Israel, dan masalah lainnya sebagai bencana."
Tetapi pengamat lain berpendapat, pemerintahan Demokrat dan Republik secara umum mendukung Israel. Mereka mengatakan kemenangan Biden dapat memulai kembali proses perdamaian Israel-Palestina yang hampir mati, yang dapat menjadi kepentingan kedua belah pihak. [ps/lt]