Setelah kedua pemimpin berbicara melalui telepon hari Sabtu (29/4), pernyataan Gedung Putih mengatakan, “pembicaraan itu sangat bersahabat, dimana kedua pemimpin membicarakan keprihatinan ASEAN akan keamanan kawasan, termasuk ancaman Korea Utara.”
Korea Utara menguji-coba misil balistik Sabtu pagi di utara ibukota Pyongyang. Baik Washington maupun Seoul mengatakan percobaan itu tidak berhasil, tetapi tetap mendatangkan kutukan internasional.
Paus Fransiskus mengatakan hari Sabtu krisis nuklir di Korea Utara telah terlalu memanas dan ia memperingatkan bahwa perang dengan negara yang terkucil itu akan menghancurkan sebagian kemanusiaan. Paus menyarankan Norwegia sebagai perantara krisis itu. “Norwegia selalu besedia membantu,” katanya kepada para wartawan dalam pesawat ke-pausan-nya.
Korea Selatan mengatakan hari Minggu Washington telah mengukuhkan akan membayar biaya pemasangan system anti-misil THAAD, walaupun Presiden Donald Trump mengatakan pekan lalu bahwa Korea Selatan sebaiknya menanggung biaya tersebut.
Para pejabat di Seoul mengatakan H.R. McMaster, penasehat keamanan nasional Trump, memberi jaminan kepada para pejabat keamanan Korea Selatan dalam pembicaraan telepon hari Minggu, Amerika masih bersedia membayar system THAAD yang dirancang sebagai alat pertahanan terhadap Korea Utara yang bersenjata nuklir itu. [gp]