Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Jumat lalu meresmikan masjid terkenal di alun-alun Taksim, Istanbul. Ia memenuhi ambisi jangka panjangnya untuk mendirikan rumah ibadah bagi Muslim di ruang publik utama kota tersebut. Alun-alun Taksim telah menjadi lambang Republik Turki yang modern.
Erdogan berbaur dengan puluhan jemaah, yang memakai masker, melakukan salat pertama di masjid tersebut yang berkapasitas 3.000 orang.
Masjid tersebut tampak menjulang di Taksim - yang juga merupakan tempat protes massal antipemerintah pada tahun 2013 yang dipicu oleh rencana pemerintah untuk membangun Taman Gezi di dekatnya.
Presiden Erdogan, yang terus mengonsolidasikan kekuasaannya dalam 18 tahun masa jabatannya, telah berjanji kepada para pendukung partainya yang berkuasa, yang berorientasi Islam, bahwa ia akan membangun masjid di Taksim. Ia menyatakan bahwa sulit diterima kalau alun-alun utama kota Istanbul tidak memiliki masjid.
"Teman-teman yang terhormat, Masjid Taksim dihadirkan ke Istanbul kita setelah perjuangan hampir satu setengah abad," katanya.
Namun, kritikus melihat pembangunan masjid itu sebagai bagian dari rencana Erdogan untuk merusak warisan Mustafa Kemal Ataturk yang mendirikan republik berorientasi sekuler itu setelah runtuhnya Kekaisaran Usman.
Selama bertahun-tahun, pembangunan masjid itu dihalangi oleh beberapa putusan pengadilan, ujar Presiden Erdogan. Pada tahun 1997, para pemimpin militer Turki telah mendepak pemerintahan yang dipimpin Islamis – partai di mana Erdogan juga bergabung – keluar dari kekuasaan karena diduga merusak undang-undang yang sekuler. Putusan pengadilan kala itu salah satunya merujuk pada rencana pembangunan masjid di Taksim.
Selama puluhan tahun, alun-alun yang ramai itu bukan hanya telah menjadi pusat kebudayaan kota tetapi juga menjadi tempat bentrokan antara polisi dan demonstran. Pada tahun 1977, 34 orang tewas di alun-alun itu dalam peringatan Hari Buruh atau May Day ketika tembakan dilepaskan dari gedung terdekat ke arah massa yang turun dalam peringatan itu.
“Dan ketika kita kembali melakukan mobilisasi pada tahun 2013, saya sebagai Perdana Menteri tetap dengan tujuan yang sama, membangun masjid di Taksim, kita dihadapkan pada peristiwa Gezi. Insiden Gezi. Ketika itulah para teroris itu melawan kita," ujar Erdogan.
Pada tahun 2013, protes menentang pemerintahan Erdogan berkembang dari demonstrasi duduk oleh sekelompok pengunjuk rasa yang berusaha mencegah rencana menghancurkan Taman Gezi. Belasan pengunjuk rasa tewas dan ribuan terluka dalam protes yang dilancarkan di berbagai tempat di seantero negara itu.
Dalam beberapa tahun ini, pihak berwenang telah menyatakan bahwa alun-alun Taksim terlarang untuk demonstrasi. Presiden Erdogan mengklaim bahwa protes Taman Gezi itu adalah bagian dari rencana untuk mencegah pembangunan masjid.
Kini, masjid yang dicita-citakan Presiden Erdogan telah terwujud.
"Setelah selesainya Masjid Agung Camlica baru-baru ini, dan dibukanya kembali Hagia Sophia untuk tempat beribadah umat Islam, saya percaya bahwa warisan sentimental ketiga yang kami hadirkan di kota Istanbul ini, selayaknya lampu, akan menerangi kota kita selama ratusan tahun ke depan," kata Erdogan dalam sambutannya ketika meresmikan masjid tersebut. [ka/pp]