Presiden Venezuela Nicolas Maduro, dalam pidato hari Minggu (31/3) di televisi pemerintah, mengumumkan rencana 30 hari penjatahan listrik.
Rencana penjatahan itu, kata Maduro, juga akan membantu pemerintah menangani infrastruktur air dan komunikasi di negara itu.
Pada hari Minggu (31/3), warga yang marah dengan pemadaman listrik yang terjadi berulangkali memprotes dengan memukuli panci, membakar sampah di jalan-jalan dan meneriakkan kutukan terhadap Presiden Maduro.
Maduro mengatakan sekolah-sekolah akan tetap tutup dan hari kerja diperpendek untuk menghemat listrik selama periode 30 hari. Maduro menuduh pemadaman itu adalah sabotase Amerika.
Pemimpin oposisi Juan Guaido kembali mengatakan pemadaman itu akibat ketidak-pedulian pemerintah dan salah urus.
Guaido menggunakan kewenangan konstitusionalnya sebagai ketua Majelis Nasional untuk menyatakan kepresidenan Maduro tidak sah, dan mengatakan Maduro terpilih kembali Desember lalu dengan suara yang direbut secara curang. [lt]