Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengecam pembunuhan pemimpin oposisi Rusia Boris Nemtsov, yang dibunuh di Moskow, Jumat (27/2) setelah mendesak masyarakat agar memprotes Presiden Rusia Vladimir Putin terkait perang di Ukraina.
Poroshenko hari Sabtu (28/2) menyebut Nemtsov sebagai “jembatan” antara Ukraina dan Rusia.
Hanya beberapa jam sebelum ditembak mati, Nemtsov tampil di radio Ekho Moskvy Rusia, mendesak warga Moskow agar mengikuti demonstrasi oposisi menentang Putin pada hari Minggu.
Presiden Perancis Francois Hollande juga menyatakan kemarahannya atas pembunuhan Nemtsov itu. Ia menyebut penembakan itu sebagai pembunuhan berlatar belakang kebencian, dan menyebut Nemtsov sebagai “pembela demokrasi.”
Nemtsov, mantan deputi perdana menteri dan juga pengkritik utama Putin, ditembak mati Jumat malam (28/2) di Moskow Tengah. Menteri Dalam Negeri Rusia menyatakan Nemtsov ditembak empat kali dari mobil putih yang berlalu sewaktu ia menyeberangi jembatan Sungai Moskow, yang bersebelahan dengan Kremlin.
Seorang juru bicara Putih mengatakan pembunuhan itu menunjukkan tanda-tanda aksi pembunuh bayaran dan menyebutnya sebagai “provokasi.” Ia mengatakan Kremlin akan mengawasi investigasi kasus ini.