Pihak berwenang Israel mengatakan seorang warga Palestina melepaskan tembakan ke sebuah pos pemeriksaan militer Israel di Yerusalem timur pada Sabtu (8/10) malam, menewaskan seorang tentara perempuan Israel dan melukai tiga orang lainnya.
Penembakan itu terjadi beberapa jam setelah dua remaja Palestina tewas dalam sebuah penyerbuan militer Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Insiden itu adalah pertumpahan darah terbaru dalam serangkaian pertikaian paling mematikan di wilayah itu dalam tujuh tahun. Peristiwa itu juga terjadi kurang dari 24 jam sebelum Israel akan merayakan hari libur Sukkot selama satu minggu, di mana puluhan ribu orang Yahudi akan mengunjungi kota suci itu.
Penembakkan Sabtu (8/10) malam itu terjadi di dekat pos pemeriksaan dekat kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem timur. Polisi mengatakan pelakunya keluar dari sebuah mobil dan melepaskan tembakan, melukai dengan serius tentara perempuan itu dan seorang petugas keamanan pria, sebelum lari ke kamp itu. Militer mengumumkan pada Minggu (9/10) pagi bahwa tentara itu, yang berusia 19 tahun, telah tewas.
Polisi mengatakan sedang memburu pelakunya. Pasukan khusus dan sebuah helikopter terlibat dalam pencarian itu. Polisi pada Minggu (9/10) pagi mengatakan mereka telah menangkap satu orang yang diduga terlibat dalam serangan itu, tapi masih terus melakukan pencarian
"Kami mendoakan para korban luka dan keluarga mereka," kata Perdana Menteri Yair Lapid. "Terorisme tidak akan mengalahkan kita. Kami juga kuat pada malam yang sulit ini."
Israel merebut Yerusalem timur dalam perang Timur Tengah 1967. Perebutan itu tidak diakui secara internasional. Israel menganggap seluruh kota itu, termasuk Yerusalem timur, sebagai ibu kotanya. Namun, Palestina mengklaim Yerusalem timur sebagai wilayahnya. [vm/ft]
Forum