Seorang pria dengan kewarganegaraan ganda Amerika Serikat (AS) dan Rusia menjalani penahanan pra-sidang di St. Petersburg, karena “merehabilitasi Nazisme” dalam unggahan di media sosial, kata layanan pengadilan kota tersebut pada Sabtu (9/12).
Yuri Malev didakwa atas unggahan yang dituding merendahkan pita St. George, simbol keberanian militer Rusia. Satu unggahan berisi kata-kata yang tidak senonoh, dan satu lagi menunjukkan gambar mayat yang memakai pita tersebut.
Pengadilan itu mengatakan tindakan itu menunjukkan rasa tidak hormat terhadap masyarakat dan menghina kenangan Perang Patriotik Hebat, sebutan orang Rusia pada Perang Dunia II.
Kementerian Luar Negeri AS mengatakan bahwa pihaknya mengetahui mengenai pemberitaan penahanan itu, tetapi tidak memberi komentar lebih jauh tentang kasus tersebut. Kuasa hukum Malev tidak bisa segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Mengakui sebagian kesalahan
Dalam pernyataannya, pengadilan mengatakan bahwa Malev, yang ditahan di St. Petersburg pada Jumat (8/12), sudah mengakui sebagian kesalahan. Namun, pengadilan tidak menjelaskan lebih lanjut. Dia ditahan hingga 7 Februari 2024.
Sejumlah warga negara AS dan orang-orang yang memiliki kewarganegaraan ganda ditahan di Rusia, termasuk mantan marinir AS, Paul Whelan, dan jurnalis Wall Street Journal, Evan Gershkovich. Awal pekan ini, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan Rusia sudah menolak proposal untuk pembebasan kedua pria, yang dituduh melakukan mata-mata. AS sudah membantah tuduhan itu.
Pekan lalu, pengadilan Rusia memperpanjang penahanan pra-sidang jurnalis Alsu Kurmasheva, yang berkewarganegaraan ganda Rusia-AS. Kurmasheva dituduh lalai mendaftar sebagai "agen asing" dan terancam hukuman penjara hingga lima tahun. [ft/ah]