Polisi Korea Selatan menahan seorang pria yang menubrukkan mesin penggali atau ekskavator ke dekat pintu pagar kantor kejaksaan di Seoul, ketika seorang perempuan yang terlibat skandal politik yang panas sedang diperiksa.
Peristiwa itu terjadi Selasa pagi (1/11), setelah kejaksaan menahan Choi Soon-sil menyusul beberapa jam interogasi.
Para pejabat kejaksaan mengatakan, pria itu mencoba memasuki pintu kantor kejaksaan dekat kantor lain di mana Choi diinterogasi.
Kantor berita Yonhap melaporkan, pria itu mengatakan kepada para penyelidik bahwa ia mencoba bertemu Choi untuk membantu perempuan itu menghadapi kematiannya karena dia “berbuat dosa yang setimpal dengan hukuman mati.''
Choi Soon-sil bertemu dengan jaksa yang menginterogasinya apakah dia memanfaatkan hubungan dekatnya dengan Presiden Park Geun-hye untuk bisa mengatur pemerintah dari belakang sementara menumpuk kekayaan.
Menurut kantor berita Yonhap, Choi mengatakan kepada wartawan Senin dalam perjalanannya untuk bertemu dengan jaksa, “Maafkan saya. Saya melakukan dosa dan layak mendapat hukuman mati. ''
Skandal itu meledak pekan lalu, setelah berminggu-minggu menjadi spekulasi. Park mengakui bahwa Choi mengedit beberapa pidatonya dan memberi bantuan kehumasan.
Laporan media luas berspekulasi bahwa Choi, yang tidak memiliki hubungan resmi dengan pemerintah, punya peran besar dalam urusan pemerintahan. [ps/al]