Seorang biksu Tibet meninggal setelah membakar diri di sebuah kuil Budha di ibukota Nepal, yang tampaknya merupakan protes bakar diri terbaru menentang kekuasaan China di Tibet.
Laki-laki paruh baya itu membakar diri Selasa dini hari di gang samping Kuil Boudhanath di Kathmandu, salah satu tempat tersuci Budha Tibet dan lokasi sebuah aksi bakar diri lainnya awal tahun ini.
Media Tibet melaporkan biksu itu bernama Karma Nyidhon Gyatso asal distrik Damshung dekat Lhasa, ibukota Tibet. Warga dan polisi memadamkan api dan segera mengangkutnya ke sebuah rumah sakit di Nepal, di mana ia dinyatakan meninggal.
Sekitar 20.000 pengungsi Tibet telah meninggalkan Tiongkok menuju tetangganya Nepal, di mana mereka hidup dibawah banyak pembatasan oleh pihak berwenang Nepal. Banyak di antaranya hidup dekat Kuil Boudhanath, yang dikelilingi vihara-vihara.
Paling tidak 120 orang Tibet telah membakar diri di kampung halaman mereka atau daerah sekitarnya sejak 2009 untuk menentang apa yang warga lokal sebut sebagai intervensi China dalam adat dan aktivitas keagamaan Tibet.
Para demonstran juga menuntut kepulangan pemimpin spiritual mereka Dalai Lama yang hidup di pengasingan. China menuduh Dalai Lama memicu berbagai protes tersebut.
Laki-laki paruh baya itu membakar diri Selasa dini hari di gang samping Kuil Boudhanath di Kathmandu, salah satu tempat tersuci Budha Tibet dan lokasi sebuah aksi bakar diri lainnya awal tahun ini.
Media Tibet melaporkan biksu itu bernama Karma Nyidhon Gyatso asal distrik Damshung dekat Lhasa, ibukota Tibet. Warga dan polisi memadamkan api dan segera mengangkutnya ke sebuah rumah sakit di Nepal, di mana ia dinyatakan meninggal.
Sekitar 20.000 pengungsi Tibet telah meninggalkan Tiongkok menuju tetangganya Nepal, di mana mereka hidup dibawah banyak pembatasan oleh pihak berwenang Nepal. Banyak di antaranya hidup dekat Kuil Boudhanath, yang dikelilingi vihara-vihara.
Paling tidak 120 orang Tibet telah membakar diri di kampung halaman mereka atau daerah sekitarnya sejak 2009 untuk menentang apa yang warga lokal sebut sebagai intervensi China dalam adat dan aktivitas keagamaan Tibet.
Para demonstran juga menuntut kepulangan pemimpin spiritual mereka Dalai Lama yang hidup di pengasingan. China menuduh Dalai Lama memicu berbagai protes tersebut.