Kesepakatan bernilai 10 miliar dolar untuk membawa produsen elektronik yang berkantor di Taiwan ke Wisconsin menimbulkan pertanyaan dari para pengecamnya, meskipun ada janji bahwa investasi itu bisa menciptakan puluhan ribu lapangan pekerjaan baru dan keuntungan dalam jangka panjangnya bagi warga Amerika.
Pengecam kesepakatan itu mengatakan pembayar pajak di Wisconsin bisa menderita kerugian akibat paket insentif pajak negara bagian terbesar yang pernah ditawarkan bagi sebuah perusahaan asing.
Ketika Gonzalo Perez membeli restoran Castlewood di Sturtevant, Wisconsin, Desember lalu, ini merupakan salah satu dari sedikit bisnis yang ada di antara ladang-ladang jagung dan kedelai, sebuah tempat dimana para petani bisa makan. Tempat ini berpotensi besar bagi Perez.
“Ini tiket lotere saya!,” katanya.
Hal ini disebabkan karena proyek-proyek pembangunan ekonomi terbesar di Amerika akan dibangun di daerah itu.
Perusahaan Taiwan “Foxconn” merencanakan membangun pabrik manufaktur layar datar di Mount Pleasant, yang akan mempekerjakan ribuan pekerja kalau pabrik itu selesai dibangun.
Lokasi ini hanya beberapa kilometer dari restoran Perez dan ia berharap dalam waktu tidak terlalu lama ia akan meraup keuntungan yang besar.
“Saya harap bisa memperbesar bisnis di sini, awalnya dari pekerja konstruksi,” harap Perez.
“Ketika mereka membangun fasilitas ini, dibutuhkan sekitar 10 ribu pekerja konstruksi, ditambah sekitar enam ribu pekerja bidang-bidang lainnya. Ketika sarana ini siap untuk beroperasi di Wisconsin, akan ada tambahan 13 ribu pekerja di sini, dan sekitar 20 ribu pekerjaan di sektor-sektor pendukung lainnya,” ujar Mark Hogan, pemimpin Wisconsin Economic Development Corporation, yang mengundang Foxconn ke Wisconsin.
“Kami meloloskan undang-undang yang menciptakan jalur bagi perusahaan ini supaya berhasil di Wisconsin. Undang-undang ini terkait dengan peraturan lingkungan hidup. Juga dengan insentif,” tambah Hogan.
Paket yang ditawarkan kepada Foxconn mencakup insentif pajak bernilai tiga miliar dolar jika perusahaan itu menginvestasikan 10 miliar dolar di fasilitas tersebut. Insentif-insentif ini yang kemudian memicu kecaman.
Pakar ekonomi pembangunan di Universitas Madison di Wisconsin, Steven Deller, mengatakan, “Ini adalah insentif pajak terbesar dalam sejarah Amerika, dan ini mengejutkan karena Wisconsin umumnya tidak melakukan hal seperti ini.”
Steven Deller mengatakan salah satu keprihatinan utamanya sebagai pembayar pajak adalah kemungkinan Wisconsin nanti berhutang pada Foxconn.
“Jika Foxconn tidak membayar pajak dan mereka memiliki kredit pajak, itu berarti negara bagian yang membayar Foxconn. Jadi ini banyak bergantung pada seberapa besar fasilitas itu. Sekarang mulai dari tiga ribu, dan ini bisa meningkat hingga 13 ribu. Kita tidak tahu seberapa besar insentif pajak yang akan diberikan,” imbuh Deller.
Tetapi bagi Gonzalo Perez, imigran asal Meksiko yang datang ke Amerika tiga puluh tahun lalu, keprihatinan utamanya bukan soal insentif pajak. Ia melihat potensi peningkatan jumlah pelanggannnya.
VOA: “Ada berapa banyak pelanggan Anda saat ini?”
Perez : “Sekitar 200 orang”
VOA : ‘’Setelah pabrik ini selesai dibangun, berapa banyak pelanggan yang mungkin didapat?’’
Perez : ‘’Saya harap bisa dapat tiga kali lipat.’’
Perez mungkin tidak perlu menunggu lama untuk melihat peningkatan bisnis di daerah itu. Peletakan batu pertama fasilitas baru itu akan dilakukan tahun depan dan sekitar seribu pekerja Foxconn akan bekerja di Wisconsin pada tahun 2018. [em/jm]