Iwin Insani mendapati kulitnya bermasalah setelah memakai produk kecantikan yang ada di pasaran. Pengalaman itu menginspirasinya untuk membuat sendiri sabun yang tidak hanya aman bagi kulit tetapi juga bagi lingkungan. “Saya mulai belajar membuat skin care, sabun, body lotion, sunblock dari bahan-bahan yang murah dan banyak di Lombok yaitu minyak kelapa.”
Di sela-sela kesibukan mengurusi bisnis penyewaan vila, Iwin membuat sabun dan produk lain perawatan kulit, mulai dari body lotion, reef-safe sun screen, deodoran hingga krim antinyamuk. Produk itu hasil berbagai percobaan dan riset, serta kerjasama dengan paguyuban al-Amin, yang ke 25 anggotanya adalah perempuan pengelola minyak kelapa murni, virgin coconut oil (VCO) di Lombok, tempat Iwin dilahirkan.
Bahan alami lain yang digunakan Iwin dalam produknya adalah minyak tengkawang. Minyak itu dikumpulkan sejumlah perempuan Dayak Seberuang di Kalimantan Barat.
“Minyak tengkawang itu dari biji buah pohon meranti merah. Sekarang buahnya berkurang karena illegal logging untuk bangunan rumah yang dijual ke seluruh Indonesia,” ujarnya.
Perkenalan Iwin dengan minyak tengkawang melalui salah seorang pendiri LSM Forestwise, Dirk-Jan Oudshoorn. LSM itu meminta Iwin melakukan dua hal untuk menerapkan tanggung jawab sosial dalam usaha: menggunakan bahan alami dan memberdayakan perempuan.
“Biji pohon meranti memberikan bonus besar bagi komunitas hutan ini. Hasilnya hampir dua kali lipat dari pendapatan rata-rata tahunan, hanya dalam dua bulan,” Dirk-Jan memaparkan.
Forestwise, yang dibentuk tahun 2018, berkolaborasi dengan Lush Cosmetics North America. LSM itu membina dan memberdayakan 700 petani yang tersebar di 25 desa. Tujuan mereka, membantu melindungi hutan di Kalimantan Barat yang luasnya lebih dari 200.000 hektar.
Bahan alami lain yang digunakan Iwin dalam produknya adalah bee-wax. Ampas perasan madu itu didapat dari pemburu lebah liar di Sumbawa.
Iwin peduli pula pada laut. Ia mengajak berbagai pihak juga peduli. Tahun lalu, ia bersama Endri Foundation yang peduli difabel dan anak terlantar di Lombok, menggelar acara ‘diveable menembus border.’ Berkolaborasi dengan paguyuban al-Amin, Iwin mengajak para difabel menyelam, didampingi penyelam profesional.
Tentu saja perusahaan Iwin menyeponsor acara itu dengan menyediakan sunscreen sunblock untuk peserta dan instruktur selam. Tetapi ia gembira karena bisa membantu mereka yang mengalami keterbatasan fisik dan kaum perempuan.
“Love yourself, love the people, love nature,” cetusnya. Cermin dari apa yang dilakukannya dalam berbisnis. [mg/ka]