Rata-rata keluaran minyak mentah harian di Indonesia naik dalam kuartal pertama menjadi sekitar 835.000 per hari (bph), menurut seorang pejabat kementerian energi Jumat (8/4), sebagai hasil dari peningkatan produksi yang lama dinanti di blok Cepu yang dikelola Exxon Mobil Corp.
Selama 2015, rata-rata hasil produksi harian adalah 786.000 bph, menurut data pemerintah yang dipresentasikan Jumat.
Keluaran gas alam dalam kuartal pertama adalah 8,219 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd), dibandingkan dengan rata-rata harian 8.078 mmscfd tahun 2015.
"Fasilitas produksi Cepu sudah penuh, dan pemilik kontrak pembagian produksi mempertahankan tingkat keluaran," ujar Wiratmadja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Proyek Banyu Urip di blok Cepu di Jawa Tengah dioperasikan dalam kemitraan dengan Pertamina dan diperkirakan akan mencapai puncak keluaran pada 165.000 bph bulan Januari.
Hasil produksi dari Banyu Urip sangat penting untuk upaya jangka panjang Indonesia untuk memenuhi permintaan dalam negeri, karena penurunan produksi di lapangan-lapangan tua.
Namun Exxon telah menghadapi serangkaian masalah dan kemunduran dalam mengembangkan Cepu, penemuan minyak dan gas terbesar Indonesia dalam dekade terakhir, termasuk sengketa pekerja yang memangkas hasil produksi bulan Agustus.
Hasil produksi minyak mentah dari Cepu naik lebih dari tiga kali lipat sleama 2015 dari sekitar 40.000 bph tahun 2014 menjadi sekitar 130.000 bph bulan Desember ketika Exxon melanjutkan operasi di fasilitas pemroses sentral proyek tersebut.
"Begitu tingkat produksi lapangan secara penuh tercapai dengan aman, proyek ini akan merepresentasikan sekitar 20 persen dari target produksi minyak tahunan 2016 di Indonesia," ujar Exxon dalam pernyataan tertulis. [hd]
